PAKPAK-BHARAT.WAHANANEWS.CO - Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pakpak Bharat yang diselenggarakan di Hotel INNA pada 17 November 2024 menuai kontroversi. Salah satu materi debat yang menyangkut keberadaan ladang ganja di wilayah tersebut dipertanyakan kredibilitasnya, memicu perdebatan antara KPUD, calon Bupati, dan pihak kepolisian.
Pertanyaan Kontroversial dan Jawaban Calon Bupati
Baca Juga:
Ladang Ganja di Gayo Lues Aceh Ditemukan Polisi Seluas 3 Hektare
Pembawa acara debat mengajukan pertanyaan kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat terkait temuan ladang ganja di wilayah tersebut. Pertanyaan tersebut berbunyi: "Pasangan calon harap didengarkan dengan baik, narkoba ada beberapa wilayah sebagai kultivasi tanaman ganja di Pakpak Bharat yang sering ditemukan aparat keamanan dan masih berjalan sampai sekarang walaupun sudah dilakukan upaya pencegahan. Pertanyaan, jika saudara terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat, program alternatif apa yang saudara lakukan untuk membumihanguskan tanaman ganja di Pakpak Bharat?," tanyanya.
Calon Bupati Pakpak Bharat, Frans Berndhard Tumanggor, dengan tegas membantah adanya tanaman ganja di wilayah tersebut. "Mohon diralat, di Pakpak Bharat tidak ada tanaman ganja, ya Pak Kapolres? Ya, jadi kalau misalkan kita jawab juga tidak ada. Jadi kalau ya intinya kita sudah kerja sama ke seluruh aparat dan kepala desa untuk melakukan monitoring deteksi dini, ada tidaknya seperti itu. Tapi untuk generasi muda ini perlu kita cegah mulai dari tingkat sekolah," tegas Frans.
Klarifikasi Kapolres dan Tanggapan KPUD
Baca Juga:
Tahapan Pemilihan Bupati dan Wabup Pakpak Bharat Tahun 2024 Diluncurkan
Kapolres Pakpak Bharat, AKBP Oloan Siahan S.I.K, saat dikonfirmasi terkait temuan ladang ganja, membantah informasi tersebut. "Ini masih kami dalami. Setahu kami tidak ada. Bila ada segera kami tindak dan rilis," tegas Oloan.
Namun, Ketua KPUD Pakpak Bharat, Basra Munte, tidak memberikan tanggapan terkait sumber data materi debat yang dipertanyakan. Ketika dikonfirmasi, Basra tidak memberikan jawaban.
Pertanyaan Kredibilitas dan Dampak Kontroversi