WahanaNews.co I Di Kabupaten Samosir sampai saat ini
baru ada satu Rumah Sakit namanya RSUD Dr. Hadrianus Sinaga, dengan tipe kelas
C.
Baca Juga:
Soal Rapat Direksi PGN Terkait Jual-Beli Gas Didalami KPK
Lahirnya nama nama RSUD Dr. Hadrianus Sinaga ditabalkan
menjadi nama rumah sakit tersebut, untuk guna mengenang jasa dan keberhasilan
salah satu putra terbaik Batak yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan
RI di Tahun 1956- 957.
Dr. Hadrianus Sinaga SP.BL lahir di Hatoguan, Palipi Pulau
Samosir pada tanggal 15 Juni 1912 dan wafat pada tanggal 11 Juli 1981. Hatoguan
sekarang masuk kedalam wilayah Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir. Beliau
menorehkan banyak prestasi dan jabatan ketika masih aktif di bidang kesehatan.
Baca Juga:
Perombakan Direksi dan Komisaris 4 Subholding PT Pelindo, Berikut Daftarnya
Dalam perjalanannya, Direksi dan Managemen RSUD Dr. Hadrianus
Sinaga terus berbenah untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Samosir.
Direktur RSUD Dr. Hadrianus Sinaga, Dr. Priska Br. Situmorang
mengatakan, menerima kritik dan saran demi kemajuan RS tersebut agar tercapainya
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
"Terimakasih Pak, semoga hal ini bisa kami pertahankan
dan kami tetap mengharapkan masukannya. Saran dan pendapat utntuk pelayanan
yang lebih baik lagi," kata Dr. Priska Br. Situmorang pada WahanaNews.co,
Jumat (16/04/2021).
Dr. Priska menjelaskan bahwa RSUD Dr. Hadrianus Sinaga masuk
kategori Rumah Sakit tipe kelas C sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1)
hurufc merupakanRumah SakitUmum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 Spesialis dasar dan 4 penunjang
medik Spesialis.
Rumah Sakit Tipe CadalahRSyang mampu
memberikan pelayanan Kedokteran Subspesialis terbatas. SetidaknyaRS tipe
Cmemiliki pelayanan untuk penyakit dalam, bedah, kesehatan anak, serta
kebidanan/kandungan.
Beberapa keluarga pasien yang dijumpai awak media, mengakui bahwa
pelayanan di RSUD saat ini sudah semakin maju. Baik itu dari segi peralatan,
kesiapan Dokter dan pelyanan pada pasien. Ditunjang dengan keamanan dan juga
disiplin dalam penerimaan pengunjung.
"Sudah banyak perubahan disini, kita nggak perlu lagi
kemedan atau siantar untuk dirujuk. Pemeriksaan dan sakit suami saya sudah
boleh diperiksa disini, dan kelengkapan dokter dan peralatanya juga," ujar
seorang Ibu yang bersuamikan marga Simajuntak, pasien gangguan jantung, kala berkunjung
menjenguk keluarganya yang baru selesai operasi usus buntu. (tum)