“Reboisasi, pengelolaan limbah yang lebih baik, serta regulasi yang jelas mengenai aktivitas manusia di sekitar danau sangat penting. Kita tidak bisa hanya mengandalkan otorita, tetapi perlu partisipasi semua pihak,” katanya.
Perubahan iklim, sambungnya, turut memperburuk situasi.
Baca Juga:
Cianjur Gaspol Perbaiki Jalan Wisata, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Target 2,5 Juta Pengunjung
Peningkatan suhu global dan curah hujan yang ekstrem dapat memicu pertumbuhan sianobakteri yang merusak kualitas air danau.
“Kita perlu memastikan bahwa mitigasi perubahan iklim masuk dalam strategi perlindungan Danau Toba. Hal ini erat relevansinya dengan keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat yang bergantung pada danau ini,” ujarnya.
MARTABAT Prabowo-Gibran berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan perlindungan lingkungan, khususnya dalam menjaga Danau Toba sebagai aset nasional yang bernilai tinggi.
Baca Juga:
Penerapan Tarif Beda dengan PT PLN Persero, ALPERKLINAS Minta PLN Batam Tetap Utamakan Kualitas Pelayanan Konsumen
“Pemerintah harus segera bertindak, jangan sampai kita kehilangan salah satu keajaiban alam Indonesia karena kelalaian kita sendiri,” tutup Tohom.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]