“Kita sudah melihat bagaimana masyarakat tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam menjaga dan memanfaatkan kekayaan alamnya,” jelasnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa pengelolaan kawasan Danau Toba harus dipandang sebagai bagian dari strategi aglomerasi regional.
Baca Juga:
Keunikan Danau Sidihoni, Keajaiban Alam Danau di Tengah Danau Toba
Dengan begitu, pembangunan tidak berjalan parsial, tetapi saling terkoneksi antarwilayah.
“Kawasan Otorita Danau Toba akan semakin kuat apabila kreativitas masyarakat berjalan seiring dengan strategi aglomerasi. Jika hal ini tercapai, Danau Toba bukan hanya destinasi wisata, tapi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Utara,” tegasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan mengingatkan pentingnya konsistensi.
Baca Juga:
Politeknik Transportasi SDP Palembang Mengadakan Diklat untuk Pelaku Transportasi Sungai dan Danau
“Bukan sekali aksi, tetapi gerakan berkelanjutan. Jika masyarakat terus kreatif, pemerintah konsisten mendukung, dan lembaga-lembaga lintas sektor tetap bersinergi, maka Danau Toba akan menjadi ikon kemajuan daerah sekaligus kebanggaan nasional,” pungkas Tohom.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]