“Babinsa bisa menjadi penghubung antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat, sehingga koordinasi lebih efektif. Pendekatan aglomerasi ini akan memperkuat keselarasan pembangunan antarwilayah sekitar Danau Toba,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara aparat, masyarakat, dan pemerintah. Menurutnya, pembangunan tidak boleh semata berorientasi pada infrastruktur, tetapi harus menempatkan rakyat sebagai subjek utama.
Baca Juga:
Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, MARTABAT Prabowo–Gibran Desak Pemerintah Tetapkan Ulos Produk Unggulan di Kawasan Otorita Danau Toba
“MARTABAT Prabowo-Gibran mendukung pola pembangunan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat lokal, dan di sinilah Babinsa memainkan peran besar dalam menjembatani visi tersebut di tingkat akar rumput,” pungkas Tohom.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]