WahanaNews-Sumut I Pasca pertemuan Tim 11 Ajak Tutup
TPL, yang diwakili Togu Simorangkir dengan Presiden Joko Widodo di Istana
Negara, Jumat (06/08/2021) lalu, masyarakat Kawasan Danau Toba menanti keputusan
Presiden apakah PT Toba Pulp Lestari (TPL) Tbk. ditutup secara permanen atau akan
tetap beroperasi.
Baca Juga:
BPODT Akan Buat Kegiatan Event Meriah Mulai 20 Des 2025 Hingga 4 Jan 2026 di TCR Sambut Libur Nataru
Hal ini diungkapkan Ketua Lembaga Jendela Toba, Pemerhati Lingkungan
Hidup serta Pembangunan dan Pariwisata di Kawasan Danau Toba (KDT), Mangaliat
Simarmata kepada Sumut.WahanaNews.co Minggu, (15/08/2021).
Magaliat mengatakan, jauh-jauh hari dan sampai kini sudah
banyak orang/pihak lembaga, ormas, komunitas, dll, menyampaikan kepada
Pemerintah/Negara dan publik tetang kehancuran ekosistim di KDT yang salah satu
kerusakan ekosistim itu diakibatkan PT TPL.
Baca Juga:
Kunker Menpar RI ke Toba Caldera Resort di Sambut Dirut BPODT
"Secara pribadi saya sudah pernahmengkategorikan ada
upaya penghancuran KDT-Tanah Leluhur Bangso Batak secara sistematis dari
berbagai aspek dan sektor. Eeehhh,,, sempatlah awak simpan penilaian ini
dengantelah ditetapkan negara KDT sebagai kawasan strategis nasional,
sebagai destinasi pariwisata yang bertaraf internasional, Geopark Kaldera Toba
(GKT) ditetapkan UNESCO sebagai geopark internaional/dunia, sebagai lumbung
pangan, taman herbal, dan banyak aspek lainnya dalam menjaga keseimbangan alam
KDT dan danau Tobanya," kata Mangaliat.