Tapi jauh dari situ sebab segala struktur pekerjaan dibuat
atas prinsip kapitalisme yang brutal dan tak manusiawi, termasuk Undang Undang
yang menyudutkan para pekerja tanpa harapan akan kehidupan layak, dengan kata
lain elit melindungi dan menjagi kapital dan investasi mereka tanpa peduli
terhadap nasib para pekerja.
Baca Juga:
Potensi Perpecahan Tinggi, MARTABAT Prabowo-Gibran Imbau Masyarakat Kawasan Otorita Danau Toba Bentuk 7 Kabupaten/Kota dan 300 Desa Baru Ketimbang Provinsi Tapanuli
Semua dibumbui dengan ramuan penenang yang membiuskan dan
menutupi realitas dan sekaligus keserakahan.
Terjadi kekuasaan para konglomerat yang merapatkan diri
untuk menjamin tetap kaya dan kenikmataan. Tanah rakyat dijadikan "hutan
lindung", dijadikan "food state", dijadikan apa yang
mereka mau untuk mempertahankan kekayaan dan mengurangi kekuatan dan kedaulatan
rakyat.
Baca Juga:
Tragedi Tengah Malam di Danau Toba, Tiga Remaja Tewas Tenggelam Saat Cari Ikan
Ekosistem pun diperkosa dan dijadikan lahan kenikmataan dan
keserakahan tanpa belas kasihan. Alam menderita kesakitan dan kesusahan tanpa
tanda kebangkitan.