WahanaNews.co I Sejumlah pedagang di pasar
Tomok saat ini bukan hanya memakai trotoar pejalan kaki, namun sudah memakai
badan jalan sebagai tempat berjualan. Hal ini terpantau awak media, Sabtu (24/07/2021).
Baca Juga:
Disperindag Kabupaten Fakfak Merelokasi Pedagang Kaki Lima di Lokasi RTH ke Pasar Kelapa Dua
Padahal sejumlah tokoh masyarakat dan pengamat pembangunan di
kabupaten Samosir sudah mendesak pemerintah agar membangun pasar tradisional
modern di Tomok.
Seperti dimuat media ini dengan judul "Tokoh Masyarakat
Desak Pemerintah Bangun Pasar Tradisional Modern Di Tomok" Sabtu, (27/02/2021)
wahananews.co/daerah/pemerintah-daerah-diminta-bersinergi-kembangkan-budaya-seni-di-wilayah-kdt
dan berita dengan judul "Tokoh Masyarakat Desak Pemerintah Bangun Pasar
Tradisional Modern di Tomok" wahananews.co/daerah/tokoh-masyarakat-desak-pemerintah-bangun-pasar-tradisional-modern-di-tomok.
Baca Juga:
Satpol PP Jakbar Tertibkan PKL di Tanjung Duren Utara
Namun sepertinya, suara para tokoh-tokoh tersebut tidak ada
respon dari pemerintah daerah dan pemerintah setempat. Pedagang pasar di Tomok
masih mempergunakan trotoar khusus pejalan kaki.
Trotoar pejalan kaki yang seharusanya di pakai masyarakat
dan wisatawan yang akan berkunjung ke obyek wisata dirampas oleh pedagang dan
kebersihan sampahnya tidak terurus.
Hal ini menjadi pertanyaan, mengapa pihak-pihak terkait tutup
mata dengan keadaan tersebut.
Pemerintah daerah sepertinya juga ada pembiaran, pada hal daerah
tersebut menjadi salah satu tujuan wisata bagi wisatawan.
Jalan yang dibangun dan diperlebar, fungsinya agar tidak semberawut
dan macet, kini malah semakin parah.
Pembangunan tersebut semestinya guna mendukung kemajuan
pariwisata di kabupaten Samosir khususnya Tomok.
Semberawutnya para pedagang dan parkiran kendaraan yang
tidak tertata,membuat kemacetan.
Tampaknya diduga ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan
pembangunan trotoar jalan untuk kepentingan pribadi, tanpa rasa mendukung
kemajuan pariwisata dan perhatian pemerintah pusat yang mengucurkan dana yang banyak,
guna mendukung kemajuan daerah tersebut. Salah satunya agar tidak terjadi
kemacetan dan para wisatawan nantinya akan merasa nyaman dalam berwisata.
Bebasnya para pedagang berjualan di atas trotoar dandipinggir
jalan, perlu dipertanyakan karena pedagang mayoritas datang dari luar daerah.
Para pedagang luar hanya memikirkan bagaimana mengambil
keuntungan dari pasar Tomok dan diduga tidak paham pariwisata.
Kepada pihak terkait agar memantau, karena diduga
pedagang yang berjualan ada yang mengarahkan tempat atau mengutip biaya
kebersihan. (tum)