"Kami ingin belajar berbagai program dan arah kebijakan Banyuwangi. Tidak hanyapariwisata Banyuwangisaja sebenarnya, namun juga masalah keuangan, tata kelola pemerintahan, dan manajemen masyarakat," kata Herry kepada wartawan, Rabu (16/6/2021).
Baca Juga:
Pj Gubernur Ramses Limbong Kunjungan Kerja Perdana di Saireri Biak Numfor
"Kami punya bandara sepanjang 3,6 km dan pelabuhan. Selain histori sejarah, kami juga punya potensi kelautan, di mana LIPI telah mengeluarkan 81 spot diving seperti terumbu karang maupun kapal perang yang tenggelam. Kami melihat ada beberapa kesamaan potensi denganBanyuwangi, yakni terkait pariwisata dan perikanan. Karena itu kami ingin belajar di sini bagaimana mengembangkan semua potensi ini," urai Herry.
Menurut dia, kedatangannya ke Banyuwangi ini karena Banyuwangi dinilai mampu mengubah imej daerahnya. Dari yang semula acap dikenal kota santet, kini menjadi kota yang dikenal wisatanya.
Baca Juga:
Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor, KKP Terus Dampingi dan Tingkatkan
"Kami ingin perubahan transformasi juga terjadi di tempat kami. Sekaligus kami juga ingin belajar yang lain tentang bagaimana pelayanan publik lewat smart kampung, manajemen tata kelola kependudukan lewat aplikasi yang ada, dan banyak lagi," ujar Herry. (JP)