WahanaNews.co | Pemerintah
Kota (Pemkot) Jakarta Selatan terus optimalkan Program Kampung Tersenyum dengan
menggandeng Rumah Sosial Kutup (RSK), untuk menangani persoalan limbah minyak
jelantah dari rumah tangga.
Plt Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji mengatakan pihaknya
serius menangani limbah minyak jelantah bekas pakai yang berasal dari rumah
tangga. Sebab, bila dibuang ke saluran akan mencemari lingkungan.
Baca Juga:
10 Tersangka Keributan Sengketa Lahan di Kemang Terancam 20 Tahun Penjara
"Untuk penanganan minyak jelantah bekas pakai,
kami berkolaborasi dengan RSK mengoptimalkan Program Kampung Tersenyum (PKT)
dengan melibatkan kader TP PKK," katanya, Selasa (4/5).
Dijelaskan Isnawa, Program Kampung Tersenyum yang
dijalankan bersama RSK ini telah melahirkan Program Sedekah Minyak Jelantah
(PSMJ), sejak 2019 lalu.
Program Sedekah Minyak Jelantah ini, kata Isnawa,
selain menjaga lingkungan juga untuk mewujudkan keluarga sehat, besih dan
berkah tanpa menggunakan kembali minyak goreng secara berulang.
Baca Juga:
9 Orang Jadi Tersangka dalam Keributan Bersenjata di Kemang
"Saat ini dari 65 kelurahan, baru 36 yang
berpartisipasi dalam PSMJ. Dari 36 kelurahan belum semua RW ikut program itu,
hingga potensi kerusakan lingkungan masih ada," tukas Isnawa.
Untuk itu dirinya menekankan agar kolaborasi bisa
dijalin juga ke pihak ke tiga, dalam hal ini perusahaan. Ia menjelaskan setiap
perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atas setiap produk yang dibuatnya.
"Kita jangan hanya menangani setelah menjadi
limbah. Kita minta tanggung jawab perusahaan, ada namanya Extended Produsen
Responsibility (EPR). Perusahaan punya anggaran, CSR dan perusahaan punya
tanggungjawab dari produk yang dihasilkan," tegasnya.