WahanaNews.co | Sepertinya Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Administrasi Jakarta Utara ingin mempermalukan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan di Jakarta Utara melalui proyek Peningkatan Saluran Lingkungan senilai Rp33.990.979.429 dan Peningkatan Jalan Lingkungan senilai Rp10.566.919.888.
Baca Juga:
Refly Harun Akan Mencap Anies dan Muhaimin Penghianat Jika Gabung Dengan Perintahaan
Proyek yang metode pemilihannya melalui e-furchasing tersebut dilaksanakan oleh beberapa penyedia yang terdaftar pada e-katalog, mamun sangat disayangkan proyek unggulan Anies Baswedan tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi teknis alias asal jadi.
Baca Juga:
Debat Terkahir, Akademisi Sebut Para Capres Terlihat Menahan Diri
Foto : Pengerjaan saluran U-Ditch di Kelurahan Tugu Selatan Asal Jadi
Foto : Saluran U-Ditch di Kelurahan Tugu Utara Tidak Dikerjakan
Foto: Pengerjaan Jalan Lingkungan di Kelurahan Tugu Utara Ketebalan Readymix hanya 10 cm
Informasi yang berhasil dihimpun WahanaNews.co menyebutkan, pengerjaan saluran u-ditch tidak memakai lantai kerja dan pasir urug, padahal lantai kerja dan pasir urug bertujuan untuk mengontrol evevasi (kemiringan) saluran. Penggalian awal harus mempertimbangkan pengurukan sirtu di bawah saluran karena ia bertujuan sebagai penstabil tanah.
Untuk rata-rata ketebalan pada lantai kerja secara umum hanya mencapai 5 cm dengan kualitas mutu beton standar K-125 atau bisa juga dinamakan dengan istilah BO. Fungsi untuk permulaan lantai kerjanya adalah untuk bisa mengontrol elevasi dengan permukaan saluran drainase yang bisa di pasangkan, sehingga saat u-ditch yang diturunkan bagian elevasinya bisa diaplikasikan dengan baik.
Pemasangan saluran U-Ditch harus dilakukan oleh tenaga profesional yang ahli dalam bidang tersebut, karena pemasangan saluran u-ditch yang tidak tepat dapat berpotensi terjadinya penyumbatan saluran air, maka tak heran sekalipun mengaplikasikan saluran u-ditch tetap saja terjadi banjir atau genangan air di atas permukaan tanah.
Pantauan WahanaNews.co dibeberapa lokasi pengerjaan peningkatan saluran dan jalan lingkungan di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kelurahan Tugu Utara dan Kelurahan Tugu Selatan dilakukan secara tidak profesional atau yang biasa disebut asal jadi.
Di Keluarahan Tugu Utara terdapat saluran u-ditch yang tidak dikerjakan, namun tidak diketahui pasti apakah saluran u-ditch pada lokasi tersebut masuk dalam item yang dikerjakan.
Selain itu, pengerjaan peningkatan jalan lingkungan yang menggunakan readymix pada lokasi tersebut memiliki ketebalan 10 cm, sama halnya, apakah ketebalan readymix tersebut sudah sesuai dengan perencanaan juga tidak diketahui pasti.
Sementara di Kelurahan Rawa Badak Selatan terdapat saluran u-ditch yang ditengarai tidak dapat berfungsi sebagaimana saluran yang bisa mengalirkan air ke hilir, saluran u-ditch tersebut mentok pada as jalan lingkungan.
Banyak kalangan menuding, pemilihan penyedia melalui e-purchasing sebagai ajang korupsi terselubung, tudingan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya masyarakat sangat terbatas untuk melakukan pengawasan, selain tidak bisa mendapatkan Bill Of Quantity dan Gambar proyek, perusahaan pelaksana proyek juga tidak diketahui siapa.
Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Administrasi Jakarta Utara, Chairul Lantip saat dimintai konfirmasi tidak bersedia menjawab, sama halnya Kepala Seksi Sarpras, Selvi Mandagi saat dimintai konfirmasi lebih memilih bungkam. (JP)