Lebih lanjut, program ini diprediksi akan memicu peningkatan ekonomi di Kecamatan Lumut.
Permintaan bahan makanan lokal seperti sayur, ikan, dan tempe akan meningkat, sehingga sektor pertanian dan perikanan turut terdongkrak.
Baca Juga:
Aceh hingga Papua, Presiden Prabowo Minta SPPI Jaga Kualitas Program Makan Bergizi Gratis
Kekhawatiran akan gangguan proses belajar mengajar atau masalah sampah pun telah diantisipasi.
Pihak sekolah telah menyiapkan strategi pengelolaan sampah, baik organik maupun anorganik, dengan melibatkan peternak lokal dan memanfaatkan keterampilan siswa dalam kerajinan daur ulang.
SMK Negeri 1 Lumut bahkan memiliki ekstrakurikuler kerajinan dari bahan daur ulang.
Baca Juga:
Potensi Cuan Gede bagi Pelaku UMKM
Dengan demikian, program MBG bukan hanya solusi mengatasi masalah gizi siswa, tetapi juga menjadi katalisator peningkatan kualitas pendidikan dan perekonomian masyarakat di Kecamatan Lumut.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]