SUMUT.WAHANANEWS.CO,-
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah disambut antusias oleh SMK Negeri 1 Lumut, Tapanuli Tengah. Kepala Sekolah, Sumarno, bersama Wakil Kepala Sekolah Delmeria Mendrofa, meyakini program ini akan menjadi suntikan semangat belajar bagi siswa-siswinya.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif Bapak Presiden Prabowo melalui program MBG ini," ujar Sumarno pada Jumat (17/1/2025).
Baca Juga:
Kantor Imigrasi Sibolga Bagikan Makanan Bergizi Gratis Kepada Siswa SD Muhammadiyah Plus Tapteng
Lebih dari sekadar tambahan asupan gizi, program ini diharapkan mampu memperbaiki pola makan siswa dan meningkatkan konsentrasi belajar mereka.
Kebutuhan akan program MBG di SMK Negeri 1 Lumut sangatlah mendesak. Sebanyak 97,27% siswa berasal dari keluarga kurang mampu, banyak di antara mereka yang berangkat sekolah tanpa sarapan.
Kekurangan gizi ini berdampak signifikan pada kemampuan fisik dan intelektual mereka dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Baca Juga:
Tantang Pengkritik MBG, Luhut: Jangan Sok Tahu, Biarkan Program MBG Berjalan Dulu
Namun, dampak positif MBG tak berhenti di sana. Program ini juga membuka peluang kerja bagi orang tua siswa.
"Kami berencana melibatkan orang tua siswa sebagai tenaga masak, sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan," jelas Sumarno.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, program ini diprediksi akan memicu peningkatan ekonomi di Kecamatan Lumut.
Permintaan bahan makanan lokal seperti sayur, ikan, dan tempe akan meningkat, sehingga sektor pertanian dan perikanan turut terdongkrak.
Kekhawatiran akan gangguan proses belajar mengajar atau masalah sampah pun telah diantisipasi.
Pihak sekolah telah menyiapkan strategi pengelolaan sampah, baik organik maupun anorganik, dengan melibatkan peternak lokal dan memanfaatkan keterampilan siswa dalam kerajinan daur ulang.
SMK Negeri 1 Lumut bahkan memiliki ekstrakurikuler kerajinan dari bahan daur ulang.
Dengan demikian, program MBG bukan hanya solusi mengatasi masalah gizi siswa, tetapi juga menjadi katalisator peningkatan kualitas pendidikan dan perekonomian masyarakat di Kecamatan Lumut.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]