Karena ketidakmampuan air danau toba dalam memperlancar
putaran Turbin, sebulan yang lalu dilakukan rekayasa cuaca selama 20 (dua
puluh) hari agar hujan turun di kawasan danau toba dan menelan biaya yang besar.
Baca Juga:
Kadis BUDPAR :Tantangan Dalam Melayani Wisatawan Beragam Mari Layani Wisatawan Dengan Baik Guna Kemajuan Pariwisata Kabupaten Samosir
Mangaliat Simarmata juga mengemukakan, sebenarnya PT Inalum
sebagai perusahaan plat merah dan para petinggi yang ada di perusahaan
tersebut serta pihak yang berhubungan dengan PT Inalum mengetahui siapa perusak
ekosistim dan perambah hutan dikawasan danau toba.
"PT Inalum dan para petingginya saya duga pasti tahu
lah siapa perusak hutan kawasan danau toba. PT TPL menanami tumbuhan eukaliptus
di dataran tinggi, dan sebelum menanam eukaliptus pihak TPL akan mengunduli
hutan guna mengganti tumbuhannya ke pohon eukaliptus," katanya.
Baca Juga:
Hotraja Meminta BP.Toba Caldera UGGp Menyurati Kementerian Terkait Untuk Meninjau Kebijakan Izin Penyadapan Getah Pinus.
Sementara eukaliptus adalah tanaman monokultur, pohon ini
tidak dapat menahan hujan sehingga rentan banjir dan longsor.