Sumut.WAHANANEWS.CO - Gerakan masif pembersihan Danau Toba dari serbuan eceng gondok yang dipimpin langsung oleh Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto menuai apresiasi luas dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari MARTABAT Prabowo-Gibran. Organisasi relawan nasional pendukung pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih itu menilai aksi kolaboratif antara TNI, tujuh kepala daerah, serta masyarakat sipil di kawasan Danau Toba sebagai teladan nasional dalam penanganan krisis lingkungan.
Baca Juga:
8 Kecamatan di Dairi Layani Seluruh Proses Dokumen Hingga Pencetakan KTP Gratis!
Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menilai tindakan cepat Pangdam I/BB dan para bupati menunjukkan bahwa sinergi antara kekuatan negara dan masyarakat sipil mampu menjadi solusi konkret dalam merawat lingkungan hidup yang terancam.
“Ini merupakan pesan kuat bahwa negara hadir secara total dalam menjaga aset ekologis dan kultural sebesar Danau Toba,” ujar Tohom, Selasa (13/5/2025).
Ia memuji keberanian Pangdam Mayjen Rio Firdianto yang tidak hanya menggerakkan ribuan personel gabungan, tetapi juga turun langsung ke lapangan bersama para bupati.
Baca Juga:
Tradisi ‘Tepung Tawar‘ Calon Jamaah Haji, Ini Pesan Bupati Simalungun
Menurut Tohom, keterlibatan tujuh kepala daerah secara aktif menunjukkan keseriusan semua unsur pemerintah daerah dalam menjadikan Danau Toba sebagai kawasan yang tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga kuat secara tata kelola lingkungan.
“Saya melihat ini sebagai bukti kepemimpinan visioner. Ketika TNI, pemda, pelajar, ormas, hingga mahasiswa bergerak bersama, maka yang dihasilkan bukan hanya perubahan lanskap, tapi juga perubahan pola pikir. Bahwa lingkungan bukan urusan segelintir orang, tapi misi kolektif seluruh bangsa,” paparnya.
Danau Toba, menurut Tohom, bukan hanya ikon pariwisata nasional, tetapi juga merupakan jantung kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya bagi jutaan warga Sumatra Utara.
Maka, segala upaya untuk menyelamatkan dan merestorasi danau ini harus mendapat dukungan dari semua elemen bangsa.
“Jika kerusakan dibiarkan, maka yang terancam bukan cuma sektor wisata, tetapi juga ketahanan pangan, mata pencaharian nelayan, dan ekosistem yang sudah rentan akibat perubahan iklim. Inilah saatnya kita semua menyatu dalam satu barisan: selamatkan Danau Toba,” tegasnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menekankan bahwa program pemulihan lingkungan di Danau Toba harus bersinambung dengan pengawasan ketat terhadap kebijakan pembangunan otorita kawasan tersebut.
Ia mengingatkan agar tidak terjadi tumpang tindih antara ambisi pembangunan dan tanggung jawab ekologis.
“Pembersihan fisik hanya satu tahap. Tantangan sesungguhnya ada pada tata kelola lanjutan. Otorita Danau Toba idealnya benar-benar memperhatikan keberlanjutan, dan bukan ruang akumulasi kepentingan jangka pendek,” katanya.
Tohom juga mendesak agar seluruh kementerian teknis seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian PUPR, serta Badan Otorita Pariwisata Danau Toba terlibat aktif dan konsisten menjalankan rencana induk restorasi dan konservasi.
“Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tentu memiliki visi Indonesia Emas yang kuat. Tapi visi itu harus diisi dengan aksi nyata di lapangan. Apa yang dilakukan Pangdam I/BB dan para bupati ini adalah contoh awal yang membanggakan,” tutupnya.
Sebelumnya, Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto memimpin langsung program TNI Manunggal Memelihara Danau Toba Bersinar (Bersih, Nauli, Ringgas) yang digelar pada 24 April lalu.
Aksi ini melibatkan 1.864 personel dari berbagai unsur, termasuk pelajar, mahasiswa, dan organisasi masyarakat. Dipusatkan di Desa Lumban Gaol, Kecamatan Balige, kegiatan ini mencakup pembersihan eceng gondok dengan dukungan tiga kapal ponton, konveyor darat, ekskavator, dan dump truck milik Pemkab Toba.
Turut hadir dan bahu-membahu dalam kegiatan tersebut adalah Bupati Toba, Bupati Samosir, Bupati Humbang Hasundutan, Bupati Tapanuli Utara, Bupati Karo, Bupati Dairi, dan Bupati Simalungun.
Kegiatan juga dirangkaikan dengan pengobatan massal dan pemberian tali asih kepada masyarakat setempat.
Mayjen Rio menyatakan bahwa kegiatan ini adalah komitmen TNI AD menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan hidup masyarakat di kawasan Danau Toba.
“Kita gotong royong membersihkan danau bersama rakyat. Ini bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat untuk masa depan lingkungan yang lebih baik,” ujarnya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]