Sumut.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyampaikan apresiasi mendalam atas capaian strategis yang diraih Geopark Kaldera Toba setelah UNESCO merekomendasikan kartu hijau (green card) pada Sidang UNESCO Global Geoparks Council di Chili, 6 September 2025.
Keberhasilan ini disebut tak lepas dari kerja keras dan kepemimpinan Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, dalam menyatukan seluruh stakeholder, khususnya pemerintah kabupaten se-kawasan Danau Toba.
Baca Juga:
Dosen FE Unimed Bawa Danau Toba Raih Penghargaan Tertinggi UNESCO
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menilai capaian ini adalah bukti konkret bahwa sinergi dan kolaborasi lintas sektor mampu mengubah status dari kartu kuning menjadi hijau dalam tempo singkat.
Menurutnya, capaian ini sekaligus membuka peluang lebih besar bagi Danau Toba untuk menggaet investasi pariwisata global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Ini bukan sekadar prestasi administratif, melainkan tonggak sejarah baru bagi Sumatera Utara. Dengan status green card, Kaldera Toba semakin diakui dunia internasional, sehingga ke depan kawasan ini akan lebih mudah menarik investor, wisatawan, dan program pengembangan berkelanjutan dari mitra global,” ujar Tohom.
Baca Juga:
Geopark Merangin: Dari Simbolisme ke Realitas Nyata Pembangunan Daerah
Ia menekankan bahwa kepemimpinan Gubernur Bobby menjadi faktor penentu karena mampu mengorkestrasi langkah bersama antara pemerintah pusat, provinsi, dan pemkab di kawasan Danau Toba.
“Kekuatan leadership Bobby terletak pada kemampuannya menyatukan seluruh pemangku kepentingan. Itu yang membuat rekomendasi UNESCO bisa diraih. Ini patut dijadikan teladan dalam tata kelola kawasan strategis nasional lainnya,” jelasnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menambahkan bahwa kawasan Danau Toba memiliki peran vital sebagai poros pariwisata berkelas dunia sekaligus sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.