Menurutnya, setelah rekomendasi green card ini, fokus berikutnya adalah mengawal agar implementasi rekomendasi UNESCO benar-benar dijalankan.
“Kartu hijau adalah tiket, bukan garis akhir. Tugas kita menjaga keberlanjutan lingkungan, memberdayakan masyarakat lokal, dan memastikan manfaat ekonomi tidak hanya dinikmati segelintir pihak, tapi seluruh rakyat di kawasan Danau Toba,” tegasnya.
Baca Juga:
Dosen FE Unimed Bawa Danau Toba Raih Penghargaan Tertinggi UNESCO
UNESCO sendiri menegaskan bahwa green card menandai perpanjangan status keanggotaan Geopark Global selama empat tahun ke depan.
Artinya, Kaldera Toba kini setara dengan 29 geopark lain yang lolos evaluasi dengan catatan positif. Sebelumnya, Geopark Toba sempat mendapat kartu kuning pada 2023 akibat sejumlah rekomendasi yang belum dipenuhi.
Dengan capaian ini, Tohom optimistis Danau Toba akan semakin diperhitungkan sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan kelas dunia.
Baca Juga:
Geopark Merangin: Dari Simbolisme ke Realitas Nyata Pembangunan Daerah
Ia juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk menjaga momentum agar Toba tidak hanya harum di panggung internasional, tetapi juga memberikan dampak nyata pada kesejahteraan rakyat.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]