Sumut.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sorotan tajam dunia internasional terhadap Geopark Kaldera Danau Toba kembali memunculkan reaksi luas di dalam negeri.
Kali ini, apresiasi datang dari Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran, yang menilai bahwa langkah cepat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap warisan geologi dan budaya Indonesia.
Baca Juga:
Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pemkab Toba Gelar Bersih Sampah dan Penanaman Pohon di Meat
Ketua Umum Relawan MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menyatakan bahwa keprihatinan berbagai pihak terhadap potensi pencabutan status Global Geopark Kaldera Toba oleh UNESCO seharusnya tidak hanya menjadi kepedulian sesaat.
Ia mengapresiasi sikap proaktif Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana yang langsung memanggil jajaran pengelola geopark ke Jakarta, serta inisiatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang secara khusus memerintahkan kepala daerah dari PDIP di Sumatera Utara untuk memperjuangkan standar pengelolaan sesuai ketentuan UNESCO.
"Kami memberi apresiasi tinggi atas reaksi cepat Menparekraf dan sikap tegas Bu Mega. Tapi kami juga mengingatkan, jangan sampai ini hanya menjadi sensasi menjelang penilaian ulang UNESCO. Komitmen jangka panjang harus jadi prioritas," kata Tohom dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (17/6).
Baca Juga:
Perjuangan Pemerintah Pertahankan Danau Toba Sebagai Taman Bumi
Tohom menyebutkan bahwa sejak UNESCO mengeluarkan "kartu kuning" kepada Geopark Kaldera Toba pada 2023, pihaknya sudah berulang kali menyuarakan pentingnya pembenahan manajemen, pelibatan masyarakat adat, dan kesinambungan promosi ilmiah terhadap kekayaan geologi Toba.
Rencana Strategis Menparekraf
Kementerian Pariwisata, melalui koordinasi dengan Badan Pengelola Kaldera Toba UGGp, telah menyusun serangkaian langkah strategis untuk merespons evaluasi ulang dari UNESCO yang dijadwalkan pada 15 Juli 2025 mendatang.