“Untuk materi yang kami ajarkan selama ini adalah terkait dengan pemimpin perubahan keluarga. Mereka dididik selama tiga sampai enam bulan dengan tiga modul. Yang pertama modul kepemimpinan perempuan, yang kedua kepemimpinan keluarga, dan yang ketiga melibatkan masyarakat atau membuat perubahan di desa,” bebernya.
Yana menyebut proses pendidikan yang terstruktur yang dikembangkan melalui Akademi Paradigta ini diharapkan dapat menjadi akselerasi penyiapan kader-kader pemimpin perempuan komunitas akar rumput yang memiliki visi transformatif dalam kiprah mereka yang lebih luas di masyarakat.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
“Proses wisuda dalam rangka menyerahkan kembali wisudawati kepada desa, untuk mereka berkontribusi dalam pembentukan atau pendirian Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang dicanangkan Kementerian PPA,” bebernya.
Sementara salah seorang Alumni API tahun 2021, dari Desa meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumut mengaku, selama mengikuti API banyak yang ia dapatkan seperti pelatihan dan ilmu.
Diungkapkan, dengan mengikuti API, dirinya bisa mengetahui bagaimana bersikap dan menjadi seorang pemimpin perempuan, baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat.
Baca Juga:
Wakil Bupati Asahan Hadiri Isra'Mi'raj Nabi Muhamad SWA di Desa Meranti
Selain itu setelah mengikuti API, lanjut Lastri, pelatihan dan ilmu yang ia peroleh bisa disalurkan kepada masyarakat.
“Saat ini saya telah ditunjuk sebagai mentor, dan itu membuat saya bangga. Karena setelah mendapatkan pelatihan ilmu, ternyata pelatihan ilmu bisa saya salurkan. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Hadir dalam acara tersebut,staf Ahli Yusuf Lubis, Camat meranti sugeng surya saragih, Ketua PKK Kecamatan Meranti, Kaposyan Meranti yang di wakilkan, Danramil 18 Meranti yang di wakilkan, Kepala Desa se-Kecamatan Meranti.