"Jangan masyarakat diajak bodoh, saya ini sudah 2 periode. Masyarakat sekarang pun sudah cerdas," tuturnya.
Menurut Syarfi, orang-orang yang menarik-narik kehadirannya ke politik, merupakan orang yang merasa terusik dan terganggu. Takut akan kehadirannya di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
"Perihal berkurban di hari raya Idul Adha dan pulang kampung, sewaktu saya duduk di DPR RI juga sering saya lakukan. Kenapa gak diusik, namun kedatangan saya sekarang kok diusik," sebutnya.
Adanya oknum yang membawa-bawa kehadirannya ke ranah politik, suami Anggota DPR RI Komisi VIII, Hj Delmeria Sikumbang ini, merasa tidak perlu memikirkan hal tersebut. Ia hanya berprinsip menjalaninya dengan selurus-lurusnya.
"Kenapa dipikirin, cuek aja, emang gue, pikirin. Yang penting kita jalannya lurus. Soal lu membengkok- bengkokkan, itu urusan lu. Soal kau beranggapan negatif, itu urusan kau sama Tuhan mu. Soal saya beramal, itu urusan saya sama Tuhan saya," tegas Syarfi.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
Syarfi juga mengungkapkan, selama menjabat Wali Kota Sibolga selama 10 tahun, dia selalu menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan seluruh pihak. Bukan hanya kepada pendukung, yang bukan pendukung juga komunikasi dan silaturahmi tetap dijalin.
"Orang yang berlawan politik dengan saya, juga saya pakai di Pemerintahan saya. Yang terpenting bagus kinerjanya. Saya orang berpendidikan. Berkelas saya ini. Gak mau saya main seperti anak kecil," pungkasnya. [rum]