Bahkan sejak awal kepeminpinannya, Nikson sudah memfasilitasi pendaftaran hak merek bagi usaha mikro dan usaha kecil, memfasilitasi akte notaris bagi kelompok UMKM. Selain itu, melakukan pelatihan peningkatan kualitas desain kemasan produk, pengadaan benang tenun, memfasilitasi izin halal dan izin BPOM, pemberian stimulus penguatan modal bagi koperasi, serta pemberdayaan UMKM dalam pembuatan masker ulos dan pemanfaataan ulos sebagai bahan fashion.
Sejak kepeminpinan Nikson, Alokasi Dana Desa (ADD) mengalami pertambahan dari tahun ke tahun, mulai dari Rp 60 juta per desa menjadi Rp 300 juta per desa. Selain itu, sejak kepemimpinannya juga, melaksanakan Pilkades serentak pertama kali di Sumatera Utara sebanyak 197 Desa dan pelantikannya di Objek Wisata Salib Kasih. Juga, kenaikan penghasilan tetap (Siltap) kepala desa beserta perangkat desa.
Baca Juga:
Difasilitasi Bupati Konawe Selatan, Kasus Guru Supriyani Vs Anak Polisi Batal Damai
Nikson juga telah membangun jaringan listrik di beberapa daerah terpencil yang belum teraliri listrik, seperti Pembangunan Jaringan Listrik Desa Rura Dolok dan Desa Rura Toruan Dolok, Kecamatan Sipoholon, Pembangunan Jaringan Listrik di Dusun Lumban Tobing dan Parik, Kecamatan Parmonangan, Pembangunan Jaringan Listrik di Dusun Huta Ginjang, Kecamatan Muara, dan Pembangunan Jaringan Listrik di Dusun Aekmatio, Kecamatan Adiankoting.
Selain itu, juga pembuatan turbin pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di bebarapa desa di Kabupaten Tapanuli Utara, seperti di Desa Lobu Sihim, Kecamatan Simangumban, di Desa Manalu Dolok, Desa Hutajulu Parbalik, Desa Hutatua dan Desa Pertengahan, Kecamatan Parmonangan. Itu semua dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada warganya yang belum merasakan pembanguan infrastruktur, terutama listrik sejak Indonesia merdeka.
Sediakan Subsidi Rawat Bagi Warga Miskin
Baca Juga:
Pemberhentian Sejumlah Pj. Penghulu oleh Plt. Bupati Rohil Tuai Kritikan
Bidang Kesehatan, Nikson berhasil peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Tarutung dengan menambah tenaga dokter spesialis dari 18 orang ditambah jadi 34 dokter spesialis hingga tahun 2021, dan pada tahun 2017 RS meraih Predikat Paripuma (Bintang 5).
Tahun 2022, RSU Tarutung meraih akreditasi dengan Predikat Paripurna Bintang Lima dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
RSU Tarutung juga terus berbenah, khususnya untuk Sarana Prasarana, di antaranya Ruangan CT Scan dan Pembangunan Gedung Haemodialisa dengan nama K. K Tertius Simamora, dilengkapi sebanyak 32 unit dan menjadikan RSUD Tarutung sebagai pusat pasien cuci darah. Untuk pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), RSUD Tarutung juga telah melibatkan Pihak Ketiga sesuai Standar Kesehatan.