Syimbiosis mutulualistis konstruksi Ilahi pada perbedaan bisa dilihat dengan nyata seperti perkawinan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan melahirkan generasi berikutnya (keturunan).
Jika seandainya, Tuhan Yang Maha Esa (Ilahi) menciptakan manusia satu jenis saja, misalnya hanya laki-laki saja, atau hanya perempuan saja. Apakah mungkin berlangsung regenerasi manusia diatas bumi...???
Baca Juga:
Mama Dada Mu Ini Dada Ku
Jika Tuhan Yang Maha Esa hanya menciptakan siang atau malam saja apakah manusia bisa beristirahat (tidur) dan beraktivitas....???
Inilah beberapa bukti konkrit mengapa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan karya cipta-Nya beraneka ragam atas alam semesta.
Jika seseorang mengaku "Ber-Agama" tetapi menolak dan tidak mengakui konstruksi Ilahi atas alam semesta sesungguhnya adalah "PEMBRONTAK TERHADAP ILAHI".
Baca Juga:
Perseteruan Kandidat Penghuni Sorga
Karena itu Ber-Agama belum tentu Ber-Tuhan. Tapi bila seseorang Ber-Tuhan sudah pasti Ber-Agama, sebab hakikat agama adalah "ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya" (KBBI).
Orang-orang dan/atau pihak-pihak mengaku dan koar-koar menyebut dirinya Ber-Agama sembari menolak, membenci, memusuhi perbedaan, keragaman, kemajemukan sejatinya adalah PEMBRONTAK ILAHI.