Oleh: Drs. Thomson Hutasoit.
Samosir, Wahananews.co Mencermati timbulnya gesekan, permusuhan, perseteruan, konflik atas agama dan kepercayaan akhir-akhir ini perlu kiranya di kaji, di analisis akar penyebab mendalam, mendetail komprehensif paripurna untuk menemukan solusi tuntas permanen agar tidak menjadi permasalahan klasik yang bisa terulang kembali di masa-masa mendatang.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Pergesekan, permusuhan, perseteruan, konflik yang seharusnya tak perlu terjadi ditengah kehidupan masyarakat, bangsa dan negara justru telah banyak memakan korban sia-sia, baik korban harta, nyawa yang merupakan ancaman laten kemanusiaan atas perbedaan tafsir ajaran, aliran, doktrin agama dan kepercayaan yang seharusnya membawa kedamaian, kebahagiaan bagi manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa diatas alam semesta.
Pergesekan, permusuhan, perseteruan, konflik inter agama maupun antar agama telah menimbulkan keresahan, kecemasan, ketakutan sangat luar biasa, baik tindakan kekerasan fisik maupun kekerasan verbal sebagaimana terjadi belakangan ini.
Jika diperhatikan cermat dan seksama pergesekan, permusuhan, perseteruan, konfik inter agama dan kepercayaan yang berasal dari kitab suci yang sama sesungguhnya cenderung dipicu "arogansi intelektual" melahirkan aneka multitafsir sarat kepentingan politik perebutan kekuasaan belaka menjadikan timbul polarisasi pengertian, pemahaman terhadap agama dan kepercayaan itu.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Karena sangat tidak masuk akal dari satu kitab suci yang sama lahir berbagai aliran, sekte saling mengklaim diri paling benar bila tidak terjadi "arogansi intelektual" memosisikan diri paling benar pada agama dan kepercayaan tersebut.
Klaim-klaim monopoli kebenaran telah menggeser dan membelokkan substansi agama dan kepercayaan pembawa damai, cinta kasih sayang diatas bumi sebagaimana perintah dan kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan bertujuan membawa damai sejahtera dan kebahagiaan bagi umat manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Bukan mesin pemusnah kemanusiaan penebar teror, horor, ketakutan, dan berbagai tindak kekerasan pemusnahan insan manusia dan lingkungan sebagaimana dipertontonkan pihak-pihak tertentu menjadikan agama dan kepercayaannya sebagai "Tuhan" harus dibela dan diperjuangkan dengan segala cara.