WahanaNews, Sumut | Setiap 19 Agustus, diperingati sebagai hari Orangutan se-dunia. Di dunia, hanya ada tiga spesies Orangutan, dan semua berasal dari indonesia. Ada Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) dan Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis).
Ketua Sarikat Hijau Indonesia Provinsi Sumatra Utara, Hendrawan Hasibuan mengatakan, Orangutan merupakan spesies endemik yang ada di Indonesia, hanya ada di tiga tempat yaitu, Kalimantan, Sumatera, dan Tapanuli. Spesies ini tidak jarang mendapat ancaman perburuan liar dan perdagangan.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Melihat jenis fisik orangutan, karakteristik, dan sifatnya banyak orang yang senang terhadap orangutan. Akibat dari kesenangan yang berlebihan tersebut, sampai-sampai ada yang di duga melakukan pemeliharaan, sehingga orangutan jauh dari habitatnya.
"Dan sesuai tagline peringatan Orangutan Tahun 2022 ini, yaitu Orangutan Hidupnya di Hutan. Bukan di kandang-kandang illegal, juga bukan hewan peliharaan," kata Hendrawan, Kamis (25/8/2022).
Selain itu, habitat orangutan juga kerap kali dihantui dari kerusakan, deforestasi, eksploitasi investor, dan perubahan iklim. Sehingga ruang hidup orangutan terampas dan pasokan makanannya juga hilang.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
"Makanya tidak jarang terlihat orangutan masuk ke ladang atau kebun-kebun buah masyarakat yang mau hampir panen. Sehingga kondisi ini menimbulkan masalah baru yakni konflik manusia dengan orangutan," ungkap Hendrawan.
Orangutan tapanuli termasuk satwa liar dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi. Sedangkan menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered).
Orangutan tapanuli merupakan spesies kera besar yang hanya ditemukan di hutan Tapanuli, khususnya di tiga kabupaten, yaitu Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara.