SUMUT.WAHANANEWS.CO - MEDAN
Petugas gabungan dari Polda Sumatera Utara (Sumut), Bea Cukai, dan Badan Karantina Provinsi Sumut berhasil menggagalkan peredaran 8 ton mangga ilegal asal Thailand.
Mangga tersebut diamankan di dua truk Colt Diesel kuning di Jalan Sisingamangaraja Km 6 dan Km 7, Medan, Sabtu (29/3/2025) pagi.
Baca Juga:
Komisi D DPRD Minta Pemerintah Tindak Tegas Importir Sampah Plastik di Jatim
Ketiadaan dokumen resmi impor dan karantina menjadi alasan utama penggagalan ini.
Baca Juga:
Bea Cukai Malang Sita 214.756 Batang Rokok Ilegal dari Ekspedisi Kedungkandang
Kedua sopir truk, MS (30) dan S (47), beserta kernet DAL (28), mengaku hanya sebagai kurir yang mengangkut mangga dari Kabupaten Batu Bara menuju Medan.
Mereka tidak memiliki izin mengangkut barang impor.
Karena tak memenuhi standar impor, karantina, dan keamanan pangan, 8 ton mangga tersebut akhirnya dimusnahkan pada Minggu (30/3/2025).
Proses pemusnahan disaksikan langsung oleh berbagai pihak, termasuk Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon, Kanit IV Subdit I/Indag Ditreskrimsus Polda Sumut, AKP Marbintang R.E. Panjaitan, perwakilan Den POM TNI Kodam I Bukit Barisan, Balai Besar Karantina, Kanwil Dirjen Bea Cukai Provinsi Sumut, Disperindag Provinsi Sumut, Binda Provinsi Sumut, dan Satgas Pangan Provinsi Sumut.
AKP Marbintang R.E. Panjaitan, mewakili Dirreskrimsus Polda Sumut, menjelaskan bahwa tindakan tegas ini bertujuan melindungi kesehatan masyarakat.
Mangga ilegal berisiko mengandung organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), residu pestisida berbahaya, dan bakteri yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.
“Kerja sama berbagai instansi pemerintah, TNI, dan Polri menunjukkan komitmen negara dalam melindungi warganya. Kami tak ingin masyarakat mengonsumsi pangan yang tak terjamin keamanannya. Tanpa uji kelayakan, bagaimana kita bisa memastikan keamanan pangan tersebut? Oleh karena itu, sesuai aturan, mangga ini dimusnahkan,” tegas AKP Marbintang.
Polda Sumut dan instansi terkait berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan guna mencegah masuknya produk ilegal yang membahayakan kesehatan masyarakat.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]