WahanaNews.co |
Kasus Covid 19 di Kota Tangerang mengalami peningkatan. Lonjakan ini membuat
Pemerintah Kota Tangerang fokus menangani pandemi Covid-19. Hal ini tentu berpengaruh juga terhadap pelayanan medis
yang ada.
Bahkan, akibat lonjakan pasien terpapar Covid-19 ini,
beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang saat ini hanya melayani
pasien dengan kondisi Covid-19.
Baca Juga:
RS Ditangkap Tanpa Surat Panggilan Terlebih Dahulu
Atas kebijakan ini masyarakat mengeluhkan minimnya
fasilitas kesehatan di kota dengan jargon akhlakul karimah ini.
Seperti dialami Marsiti, seorang wanita berumur 52
tahun ini meninggal dunia akibat tidak mendapat perawatan medis di Kota
Tangerang. Bahkan dirinya sempat tidak sadarkan diri alias koma selama dua
hari. Marsiti ditolak 8 rumah sakit di Kota Tangerang.
"Ibu saya meninggal beberapa hari lalu.
Almarhumah sakit komplikasi dan waktu itu sudah drop banget," ungkap
Heriyanto, anaknya,kepada media, di kediamannya, Kampung Ledug, Kecamatan
Jatiuwung, Kota Tangerang.
Baca Juga:
Iptu Hamzar Nodi Akui Penangkapan RS tanpa Adanya Surat Panggilan Terlebih Dahulu
Ia membeberkan, pihak keluarga dibantu dengan RT
setempat sempat membawa ibunda tercintanya ke beberapa rumah sakit. Namun pihak
rumah sakit mengklaim bahwa tidak terdapatbed(kasur) untuk
ibundanya.
"Saya sudah ke delapanrumah sakit yang ada
di Kota Tangerang, RS Anisa, RS Dinda, RSUD Kabupaten dan Kota Tangerang, EMC
dan RSUP Dr Sitanala. Semua penuh," jelasnya.
Dia mengaku sempat bernapas lega saat mendatangi RSUD
Kota Tangerang.