WahanaNews-Sumut | Medan, Rasa syukur pada Tuhan yang telah menganugerahkan kehidupan yang baik pada dirinya yang mendorong Bobby Nasution berbuat untuk masyarakat melalui pengabdian sebagai Wali Kota Medan.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Medan, Bobby Nasution menjawab pertanyaan para taruna Sekolah Taruna Nusantara saat beraudiensi kepadanya, Senin (18/10). Tujuan para taruna yang terdiri dari Aleena Chalondra Sianturi, Candra Daniel Marpaung, Immanuel Andrew Tambunan, dan Athallah Syahdan Nasution beraudiensi memang untuk mewawancarai Bobby Nasution.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
"Saya bersyukur mempunyai keluarga yang baik, orang tua dan kakak-kakak yang baik dan luar biasa. Rasa syukur ini mendorong saya untuk berbuat untuk masyarakat," ungkap Bobby menjawab soal motivasi utamanya menjadi Wali Kota Medan.
Dorongan rasa syukur ini, lanjutnya, menjadikan pengabdian kepada masyarakat menjadi lebih tulus. Dan ketulusan ini akan membawa keberkahan.
Apakah Bapak pernah putus asa? Menjawab pertanyaan ini, Bobby Nasution mengatakan setiap manusia pasti pernah menghadapi cobaan yang terkadang membuat drop. Kondisi ini terjadi, lanjut Bobby Nasution, saat sang ayah yang selalu memberikan motivasi wafat.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
"Mengembalikan kondisi drop ini memang tergantung pada pola pikir dan kekuatan pribadi. Saya anak laki-laki satu-satunya di keluarga dengan dua kakak. Waktu itu saya berpikir, walaupun saya anak bungsu, namun sebagai lelaki satu-satunya, saya harus bisa menjaga ibu dan kakak-kakak saya. Saya harus bisa membahagiakan mereka, karena itu saya tidak boleh larut dalam kesedihan. Apalagi sebagai lelaki saya juga menjadi kepala keluarga bagi keluarga kecil saya," tutur Bobby Nasution.
Juga menjawab pertanyaan para taruna, Bobby Nasution mengatakan, setiap orang harus bisa memanfaatkan kesempatan dengan tetap mengembangkan potensi diri sendiri. Kesempatan, sebut Bobby Nasution, adalah tiket khusus namun tetap membutuhkan potensi diri.
"Saat mulai terjun ke politik, saya belum bersosialisasi. Namun, menurut survey 90 persen masyarakat kenal saya. Latar bekakang keluarga harus diakui membantu. Namun tidak cukup sebatas kenal. Kita harus membuat yang kenal itu menjadi suka. Itulah tantangan masing-masing," papar Bobby Nasution.