Sebagai
caranya lagi untuk beradaptasi dengan kehidupan kampus, Doremi lalu
mendaftarkan diri ke program pra S2 di universitas Northeastern selama dua
semester.
Baca Juga:
Wali Kota Banjarmasin Apresiasi Buku "Merawat Rumah Besar Indonesia" Dorong Keutuhan NKRI
"Pada
saat itu belajarAmerican culture,belajar bagaimana cara
menulis digraduate school,bagaimana cara membacaarticle
or case studydigraduate school.Jadi kayakbuild
critical thinkingsebagaimana anak S2 di Amerika," jelasnya.
Beberapa
bulan pertama, Doremi mengaku sempat mengalami gegar budaya dan rindu kampung
halaman, ditambah lagi udara dingin yang membuat seluruh badannya gatal dan
sakit setiap minggu.
Baca Juga:
Inspiratif, Polisi Berpangkat Brigadir Ini Dulunya Kuli Bangunan
"Tiap
hari telepon sama orang tua kan,video call.Alhamdulillahteknologi
(memecahkan) segalanya," kata Doremi.
Tinggal
di negara yang asing baginya memaksa Doremi untuk belajar lebih mandiri dan
menghargai orang lain. Pasalnya, Doremi harus tinggal di kamar asrama kecil,
bersama beberapa teman yang berasal dari negara yang berbeda. Tanpa disangka,
hal ini meninggalkan kesan tersendiri baginya.