WahanaNews.co I Ketua Yayasan Percepatan Pembangunan
Kawasan Danau Toba (YP2KT), Laurensius Marpaung, menyebut telah terjadi
pencemaran air dan udara akibat kehadiran PT. Toba Pulp Lestari (TPL).
Baca Juga:
RDP di Kantor DPRD Toba Soal Kontribusi TPL Tertunda, Begini Respon Pemohon
Hal itu juga diungkapkan Laurensius saat kunjungan
perwakilan masyarakat kawasan Danau Toba yang tergabung dalam Aliansi GERAK
Tutup TPL ke Jakarta, menemui Ketua MPR RI, Bamsoet.
Laurensius Manurung mengatakan kampungnya, berjarak sekitar
5 Km dari lokasi pabrik PT TPL di Parmaksian, Porsea, Kabupaten Toba.
Baca Juga:
Sengketa Lahan Masyarakat Paluta Yang Dikuasai PT Toba Pulp Lestari, Ini Tindak Lanjutnya
"Jadi bau cemaran dari TPL, kami sudah merasakan. Bau
sekali. Kami pun merasakan korban TPL, karena keponakan saya, Ir. Panuju
Manurung, korban tewas di Porsea dalam unjuk rasa di Porsea pada tanggal 22
November 1998 lalu," ucap Laurensius.