WahanaNews.co I Pengerajin tenun ulos di
Tapanuli Utara mendapatkan bimbingan teknis dari Kementerian Perindustrian RI
melalui Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka bagi 25 penenun selama 4 hari,
23-26 Juni 2021 di GNB Lake Resort Muara, Tapanuli Utara, Sumut.
Kemenperin menghadirkan
Alan Sahroni, owner Alfiber yang merupakan lulusan STT Tekstil Bandung, dan
peraih sejumlah penghargaan untuk kategori inovasi teknologi tepat guna,
sebagai pembicara dalam agenda bimtek ini.
Baca Juga:
Kemenperin Seimbang Majukan IKM Otomotif Konvensional dan Listrik
"Jika sebelumnya,
daun nanas hanya merupakan limbah yang dibuang, saat ini kita memperkenalkan
inovasi baru bahan baku benang tenun dari serat daun nanas," sebut Alan,
Rabu (23/06/2021).
Dikatakan, serat daun
nanas banyak digunakan untuk keperluan barang tekstil seperti benang, tambang,
wig, fiber, dan aneka kerajinan tangan lainnya.
"Kalau selama ini
masih dominan menggunakan serat buatan atau lainnya sebagai bahan baku benang,
saat ini, serat daun nenas dapat dijadikan benang. Bahkan kedua bahan itu bisa
juga dipadupadankan, agar bernilai lebih", jelasnya.
Baca Juga:
Kontribusi Meningkat, Investasi dan Ekspor Industri Mamin Tumbuh Positif
Disebutkan, satu hektar
lahan pertanaman nanas bisa menghasilkan 10-20 ton serat nanas.
Penerapan pembuatan bahan tekstil dari serat daun nenas, kata Alan, sudah
berhasil dikembangkan di daerah Subang hingga ke sejumlah daerah penghasil buah
nanas seperti Kediri, Prabumulih Sumsel, Bolaang Mongondow Sulawesi
Utara,Toboali Bangka Selatan.