WahanaNews.co|Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)RiauEdy Afrizal angkat bicara terkait kebakaran yang terjadi di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT)dan Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi Riau yang diduga terbakar akibat adanya aktivitas membuka lahan secara ilegal.
Baca Juga:
Kebakaran Hebat di Daegu: Ratusan Hektare Terbakar dan Ribuan Warga Dievakuasi
Edy Afrizal mengatakan kebakaran TNBT yang terjadi pada Sabtu (24/7) itu, berhasil dipadamkan setelah helikopterwater bombingditurunkan sebayak 16 kali ke lokasi di Batang Gansal, Indragiri Hulu, dibantu tim darat, ucapnya kepada wartawan, Senin (26/7/2021).
Lebih lanjut Afrizal mengatakan kebakaran di TNBT itu diduga diduga akibat adanya aktivitas atau kegiatan buka lahan untuk kebun. Sebab, mustahil lahan bisa terbakar tanpa ada aktivitas masyarakat di kawasan tersebut.
Baca Juga:
Kebakaran Jones Road Hanguskan 13.250 Hektare di New Jersey, Status Darurat Ditetapkan
"Saya kira kebakaran di taman nasional itu karena ada aktivitas. Kan tak mungkin juga hutan terbakar begitu saja, pasti ada aktivitas membuka lahan," katanya.
Tak hanya di TNBT, kebakaran juga terjadi di Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi di Rokan Hulu, Riau, pekan lalu. Dari lokasi kebakaran, diamankan tiga orang diduga pelaku pembakar lahan.
"Kebakaran di Bukit Suligi sudah kita lakukan 50 kaliwater bombing. Kemarin kitawater bombingagar api benar-benar padam," kata Kapolres Rokan Hulu, AKBP Taufik Hidayat.
Upaya pemadaman di Hutan Lindung Bukit Suligi lewatwater bombingdimulai pada Kamis pekan lalu. Helikopter mengambil air dari sebuah danau yang berjarak sekitar 1 km dari lokasi kebakaran.
"Dari hasil penyelidikan di TKP, tiga orang diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, statusnya masih saksi," tegas Taufik. (JP)