Tapteng.WahanaNews.co - Provinsi Sumatera Utara (Sumut) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Sumatera. Provinsi ini memiliki luas wilayah 72.981,23 km² dengan ibu kota di Kota Medan. Di wilayah Provinsi Sumatera Utara, terdapat sejumlah objek wisata yang tersembunyi karena aksesnya yang sulit dijangkau.
Salah satu objek wisata tersebut adalah Pantai Pandaratan, yang terletak di Kelurahan Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga:
Inisiatif Penghijauan TMMD di Pantai Pandaratan: Penanaman 1.000 Pohon untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Pantai Pandaratan masih tersembunyi di balik perbukitan dan jauh dari jalan raya. Pantai ini memiliki panorama pasir putih dan air laut yang biru jernih, serta pemandangan pulau-pulau yang berjejer di tengah laut. Destinasi wisata ini menawarkan keindahan alam yang asri dan menawan, bak mutiara yang terpendam.
Pada awal Mei 2024, tepatnya tanggal 8, muncul harapan baru bagi Pantai Pandaratan Pondok Batu yang terletak di antara pegunungan Bukit Barisan. Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) resmi dibuka di Kelurahan Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, sebagai bagian dari program TNI-AD Reguler Ke-120 Tahun 2024.
Kicauan burung di pagi hari menyambut ramah kehadiran sepasukan pria berseragam loreng di Kelurahan yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah tersebut.
Baca Juga:
Satgas TMMD Bersama Warga Bersihkan Pantai Pandaratan dari Sampah
Seragam loreng hijau kecoklatan menyatu dengan panorama alam yang ditumbuhi tanaman keras dan pepohonan rimbun. Semakin jauh masuk, sepatu boot kulit hitam menembus semakin dalam, disambut senyum riang warga sekitar.
Amir Situmorang, warga setempat, menyambut rombongan pria berseragam itu dan menunjukkan lokasi tempat mereka bisa memasang tenda, sembari menawarkan kopi panas di pagi cerah itu.
"Itu Pak persimpangannya. Masuk menyusuri perbukitan dan hutan mangrove di sekitar Pantai Pandaratan. Jalan ini nantinya akan terhubung ke Jalan BKKBN Kelurahan Sibuluan Nalambok," ucapnya, sembari menunjukkan sasaran yang menjadi target rombongan pria bertopi rimba itu.
Amir Situmorang adalah salah satu warga yang berjualan dan menyediakan pondok tempat beristirahat bagi para pengunjung di Pantai Pandaratan Pondok Batu. Ia menjual makanan dan minuman kepada para pengunjung Pantai Pandaratan.
Situmorang adalah marga yang diwarisi dari leluhur nenek moyangnya suku Batak Toba. Menurutnya, silsilah marga itu akan diwarisi ke anak cucunya kelak.
Pria berusia sekitar enam puluh tahun itu sesekali menengadahkan wajahnya ke hamparan perbukitan dan hutan mangrove yang menutupi Pantai Pandaratan Pondok Batu.
Harapan agar terbukanya akses transportasi ke Pantai Pandaratan semakin besar, sehingga pantai ini bisa menjadi destinasi wisata yang mudah dijangkau para pengunjung.
Wajahnya kini mulai berseri saat melihat makhluk besi berwarna kuning kecoklatan turun dari mobil truk panjang. Ada empat unit alat berat yang turun pagi itu: dua unit alat berat dengan bucket yang cukup besar dan berlengan panjang (Excavator), satu unit alat berat yang memiliki sekop super jumbo di depannya (Bulldozer), dan satu unit Breaker Excavator yang berfungsi sebagai pemecah bukit batu. Keempat alat berat itu merapat hingga persis dekat ke tempat dia berpijak.
Di antara rombongan pria berseragam loreng kehijauan itu, ada sosok yang tampil beda dengan lainnya. Pria itu berusia sekitar 40-an, di tangan kanannya ia memegang sebuah tongkat kayu yang dihiasi ukiran dan pucuk runcing berujung seperti anak peluru. Di lengan kirinya, ada kain warna merah cerah bersulamkan Dansatgas.
Dengan mata yang awas dan jeli, pria itu mengajak Amir menelusuri jalan kecil di perbukitan dan di antara pohon mangrove. Sesekali, pria pemegang tongkat itu memberikan instruksi kepada rombongan loreng yang segera disambut dengan sikap siap dan suara lantang serta tegas.
Dipundak pria itu melekat hiasan mawar berwarna hitam, jumlahnya ada dua. Diantara bagian dada bajunya bertuliskan nama Jon Patar Banjarnahor. Ya...pria itu tiada lain Letkol InfJon Patar Banjarnahor.
Dia dipercayakan memegang Komando pelaksanaan Program Reguler TMMD yang Ke-120 di wilayah Komando Distrik Militer 0211/Tapanuli Tengah.
Langkah kaki mereka semakin jauh menembus hutan magrove, sesekali Amir memperlihatkan lembah yang cukup dalam, serta perbukitan bebatuan yang cukup tinggi menghadang.
"Inilah namanya Pantai Pandaratan Pondok Batu. Ketiadaan akses, menyebabkan obyek wisata yang cukup indah ini, sulit dijangkau para pengunjung. Letaknya yang tersembunyi diantara perbukitan dan hutan Magrove, membuat pesona keindahannya tertutupi," papar pria yang kerap menggunakan lobe itu.
Ia juga mengkisahkan sulitnya ia bersama warga lainnya, setiap kali hendak mengangkut barang dagangan, serta perlengkapan lainnya. Namun demikian, di usia senjanya, hanya itulah harapannya untuk bisa menafkahi Isterinya dan tujuh orang anaknya.
"Dibalik bebukitan yang paling tinggi itu, kita akan menemukan jalan menuju daerah tetangga. Yakni Kelurahan Sibuluan Nalambok," rinci Amir.
Pengakuan hal yang sama disampaikan warga sekitar. Keinginan dan harapan ini sudah cukup lama mereka dambakan. Namun, sejauh manakah teriakan mereka bisa didengarkan?. Kini melalui dharma bhakti TMMD, terjawablah harapan mereka.
Rombongan TNI yang disebut dengan Satgas TMMD itu mulai mendirikam tenda hijau (Pos Kotis) dan membongkar barang bawaannya. Di ransel bawaan mereka, tidak ditemukan peralatan perang, seperti senjata laras panjang, granat, atau meriam pelontar.
Mereka kini bersenjatakan cangkul dan peralatan tukang, berbaur dengan masyarakat setempat. Menjalin kedekatan dan sinergitas yang disebut TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Prajurit TNI-AD yang berasal dari berbagai Satuan itu berjibaku bersama warga. Coba sekuat kemampuan dan keahlian, untuk membuat jalan baru, serta infrastruktur lainnya untuk kemudahan akses masyarakat sekitar dan pengunjung. Berupaya melepaskan gelar yang melekat 'Wilayah Terisolir'. Baju loreng mereka dibasahi keringat yang mengucur, dihiasi coklat kemerah-merahan tanah yang melekat.
Bergumul dengan alam, dibantu masyarakat sekitar dan operasional 4 unit alat berat, Satgas TMMD Ke-120 menerobos dan menghancurkan bukit yang menghadang. Lembah yang curam dan berair, ditimbun serta didatarkan. Mereka berupaya semaksimal mungkin, membangun infrastruktur di Lokasi Pantai Pandaratan Pondok Batu itu.
Cucuran keringat selayaknya hujan yang membasahi bumi 'Negeri Sejuta Pesona' di perjalanan awal bulan Mei hingga bulan Juni 2024, kini membuahkan hasil cerah. Jalan tikus yang membingungkan, dipaksa dibuka dengan kekuatan alat berat. Bukit dibelah dan jadilah lintasan kendaraan.
Terbentuk seperti apa yang diidamkan masyarakat Kelurahan Pondok Batu. Jalan sepanjang 3.600 meter dengan lebar 10 meter terbentang cerah. Sebanyak 6 unit pipa PVC dipasang sebagai pengganti gorong-gorong, serta perbaikan 1 unit jembatan sepanjang 7 meter.
Hasil yang memberikan senyum sumringah di hati masyarakat sekitar. Wajah Kelam dan tertutup gelap, kini cerah dan cemerlang. Secerah hati warga Pondok Batu menyambut hasil karya nyata TNI.
"Pembukaan jalan baru ini bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Terbukanya akses transportasi, akan membuat destinasi wisata Pantai Pandaratan Pondok Batu ini semakin terbuka lebar," kata PJ Bupati Tapteng, Dr. Sugeng Riyanta.
Menurut Bupati, dengan tembusnya akses pembukaan jalan melalui TMMD, akan membuat ekonomi masyarakat sekitar semakin maju dan berkembang. Tentunya akan semakin membuat kilauan keindahan Pantai Pandaratan semakin terpancar ke dunia luar.
Begitu halnya disampaikan Lurah Pondok Batu, Puji Hartono. Ia memberikan apresiasi yang cukup tinggi atas pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayahnya itu. Pasalnya, dengan dibukanya akses penghubung tersebut akan membuat transportasi menjadi lancar.
"Akses transportasi warga dan pengunjung wisata akan menjadi lancar. Tentunya, akan meningkatkan perekonomian warga dan Pendapatan Asli Daerah nantinya," ujarnya.
Dalam rangkaian TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-120 Tahun Anggaran 2024, Brigjen TNI Mangaraja Simanjuntak, Perwira Sahli TK II Kasad Bidang Ekku, memimpin Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dalam kunjungan kerja ke Kelurahan Pondok Batu, Selasa (28 Mei 2024).
Brigjen TNI Mangaraja Simanjuntak menekankan pentingnya TMMD sebagai sarana memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta mendukung percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Program TMMD ini tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun solidaritas dan gotong-royong antara TNI dan masyarakat," ucapnya.
Selama peninjauan, Brigjen TNI Mangaraja Simanjuntak juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat setempat. "Kami berharap, dengan adanya TMMD ini, Pondok Batu dapat berkembang menjadi destinasi wisata laut yang menjanjikan," tambahnya.
Selain mengecek pembangunan infrastruktur jalan baru sepanjang 3.600 meter, pemasangan pipa PVC dan perbaikan jembatan, Tim Wasev juga meninjau pembangunan sumur bor beserta bak penampungan di wilayah Kodim 0211/TT.
"Hasil kerjanya sudah bagus. Berbagai sasaran fisik yang dibangun dalam pelaksanaan TMMD ke-120 ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Serta, dapat membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” sebut Jenderal Bintang Satu itu.
Tanpa terasa, 30 hari pun berlalu, Jumat (07 Juni 2024), Dharma Bhakti TMMD Reguler Ke-120 di wilayah Kodim 0211/Tapanuli Tengah berakhir. Gelar 'Mutiara yang terpendam' yang disematkan buat Pantai Pandaratan kini telah lepas. Membuat kilauan keindahannya semakin terpancar luas mengangkasa. Terjawab sudahlah harapan para warga sekitar, yang juga terpendam selama ini.
Di Pantai Pandaratan ini, para pengunjung bisa menikmati matahari terbenam yang memukau. Hamparan pasir putih dan suara deburan ombak biru nan jernih, menciptakan suasana yang menenangkan. Selain menikmati pemandangan laut, pengunjung juga bisa menikmati rekreasi berenang, berjemur, serta berkemah.
Panglima Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Mochammad Hasan, secara resmi menutup program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 di wilayah Kodim 0211/TT. Upacara penutupan berlangsung di Lapangan Gedung Olahraga (GOR) Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Jenderal Bintang Dua itu menekankan pentingnya TMMD sebagai wujud dharma bhakti TNI dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di pedesaan. Program yang merupakan manifestasi dari kerja sama antara TNI dan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"TMMD menjadi sarana bagi TNI untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, dalam rangka menggelorakan semangat gotong royong dan energi positif untuk maju mencapai keunggulan. Sesuai dengan Thema TMMD ‘Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah'," sebut Pangdam I/BB, Mayor Jenderal TNI Mochammad Hasan.
Dalam laporannya, Letkol Jon Patar menyampaikan, pelaksanaan Sasaran Fisik, yang terdiri dari pembukaan badan jalan sepanjang 3.600 meter dan lebar 10 meter, pembuatan pipa pvc 6 Inchi 12 bar sebanyak 6 unit dan perbaikan jembatan kayu sepanjang 7 meter, selesai dilaksanakan 100 persen.
Demikian juga, lanjut Alumni Akademi Militer Tahun 2003 itu, sasaran tambahan Program Unggulan KSAD TNI, yang terdiri dari pembuatan sumur bor sebanyak 3 titik, penanaman pohon, pembuatan Musholla, pembersihan pantai, selesai 100 persen.
“Sasaran Non Fisik berupa penyuluhan Bela Negara, Wasbang, pertanian, pendidikan, penyuluhan Narkoba, Hukum & Kamtibmas, Lingkungan Hidup, KB, Stunting, perikanan, sosialisasi produksi hasil Laut, serta pemberian Sembako buat masyarakat Kelurahan Pondok Batu, selesai 100 persen,” tutup Komandan Kodim 0211/TT itu.
Selanjutnya, acara penutupan TMMD Ke-120 Tahun Anggaran 2024 ini ditandai dengan penandatanganan berita acara penyerahan hasil pembangunan dari Dansatgas, Letkol Inf Jon Patar Banjarnahor kepada Pj Bupati Tapanuli Tengah, Dr. Sugeng Riyanta.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]