Amir Situmorang adalah salah satu warga yang berjualan dan menyediakan pondok tempat beristirahat bagi para pengunjung di Pantai Pandaratan Pondok Batu. Ia menjual makanan dan minuman kepada para pengunjung Pantai Pandaratan.
Situmorang adalah marga yang diwarisi dari leluhur nenek moyangnya suku Batak Toba. Menurutnya, silsilah marga itu akan diwarisi ke anak cucunya kelak.
Baca Juga:
Inisiatif Penghijauan TMMD di Pantai Pandaratan: Penanaman 1.000 Pohon untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Pria berusia sekitar enam puluh tahun itu sesekali menengadahkan wajahnya ke hamparan perbukitan dan hutan mangrove yang menutupi Pantai Pandaratan Pondok Batu.
Harapan agar terbukanya akses transportasi ke Pantai Pandaratan semakin besar, sehingga pantai ini bisa menjadi destinasi wisata yang mudah dijangkau para pengunjung.
Wajahnya kini mulai berseri saat melihat makhluk besi berwarna kuning kecoklatan turun dari mobil truk panjang. Ada empat unit alat berat yang turun pagi itu: dua unit alat berat dengan bucket yang cukup besar dan berlengan panjang (Excavator), satu unit alat berat yang memiliki sekop super jumbo di depannya (Bulldozer), dan satu unit Breaker Excavator yang berfungsi sebagai pemecah bukit batu. Keempat alat berat itu merapat hingga persis dekat ke tempat dia berpijak.
Baca Juga:
Satgas TMMD Bersama Warga Bersihkan Pantai Pandaratan dari Sampah
Di antara rombongan pria berseragam loreng kehijauan itu, ada sosok yang tampil beda dengan lainnya. Pria itu berusia sekitar 40-an, di tangan kanannya ia memegang sebuah tongkat kayu yang dihiasi ukiran dan pucuk runcing berujung seperti anak peluru. Di lengan kirinya, ada kain warna merah cerah bersulamkan Dansatgas.
Dengan mata yang awas dan jeli, pria itu mengajak Amir menelusuri jalan kecil di perbukitan dan di antara pohon mangrove. Sesekali, pria pemegang tongkat itu memberikan instruksi kepada rombongan loreng yang segera disambut dengan sikap siap dan suara lantang serta tegas.
Dipundak pria itu melekat hiasan mawar berwarna hitam, jumlahnya ada dua. Diantara bagian dada bajunya bertuliskan nama Jon Patar Banjarnahor. Ya...pria itu tiada lain Letkol InfJon Patar Banjarnahor.