Dia dipercayakan memegang Komando pelaksanaan Program Reguler TMMD yang Ke-120 di wilayah Komando Distrik Militer 0211/Tapanuli Tengah.
Langkah kaki mereka semakin jauh menembus hutan magrove, sesekali Amir memperlihatkan lembah yang cukup dalam, serta perbukitan bebatuan yang cukup tinggi menghadang.
Baca Juga:
Saat Berenang di Pantai Talise Warga Palu Tewas Diterkam Buaya
"Inilah namanya Pantai Pandaratan Pondok Batu. Ketiadaan akses, menyebabkan obyek wisata yang cukup indah ini, sulit dijangkau para pengunjung. Letaknya yang tersembunyi diantara perbukitan dan hutan Magrove, membuat pesona keindahannya tertutupi," papar pria yang kerap menggunakan lobe itu.
Ia juga mengkisahkan sulitnya ia bersama warga lainnya, setiap kali hendak mengangkut barang dagangan, serta perlengkapan lainnya. Namun demikian, di usia senjanya, hanya itulah harapannya untuk bisa menafkahi Isterinya dan tujuh orang anaknya.
"Dibalik bebukitan yang paling tinggi itu, kita akan menemukan jalan menuju daerah tetangga. Yakni Kelurahan Sibuluan Nalambok," rinci Amir.
Baca Juga:
WNA China Hilang di Pantai Nyang-Nyang, Tim SAR Kerahkan Drone dan Jetski
Pengakuan hal yang sama disampaikan warga sekitar. Keinginan dan harapan ini sudah cukup lama mereka dambakan. Namun, sejauh manakah teriakan mereka bisa didengarkan?. Kini melalui dharma bhakti TMMD, terjawablah harapan mereka.
Rombongan TNI yang disebut dengan Satgas TMMD itu mulai mendirikam tenda hijau (Pos Kotis) dan membongkar barang bawaannya. Di ransel bawaan mereka, tidak ditemukan peralatan perang, seperti senjata laras panjang, granat, atau meriam pelontar.
Mereka kini bersenjatakan cangkul dan peralatan tukang, berbaur dengan masyarakat setempat. Menjalin kedekatan dan sinergitas yang disebut TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).