Sumut.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyatakan dukungan penuh agar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dijadikan percontohan nasional dalam membangun sinergi yang kuat antara industri berskala besar dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah.
Dukungan ini diharapkan menjadi katalis untuk pemerataan manfaat ekonomi sekaligus penguatan kapasitas tenaga kerja lokal.
Baca Juga:
Kawasan KEK Sei Mangkei Akan Butuhkan Banyak Tenaga Kerja, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Siapkan SDM yang Mumpuni
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, mengungkapkan bahwa potensi KEK Sei Mangkei tidak hanya terletak pada nilai investasinya yang besar, tetapi juga pada kemampuannya menjadi motor penggerak ekonomi rakyat.
“KEK Sei Mangkei ini jangan hanya dilihat sebagai kawasan industri raksasa, tapi harus menjadi magnet ekonomi yang juga mengangkat UMKM dan pelaku usaha lokal. Sinergi ini yang akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih berkelanjutan,” ujarnya menanggapi perkembangan terbaru kawasan tersebut, termasuk kunjungan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumut, Yuliani Siregar, pada 7 Agustus 2025 untuk membahas Rencana Tenaga Kerja Daerah (RTKD).
Menurut data PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), hingga triwulan I 2025, KEK Sei Mangkei telah menampung 25 pelaku usaha dengan luas lahan terokupasi 557,8 hektare, investasi kumulatif Rp22,87 triliun, dan serapan tenaga kerja 6.166 orang.
Baca Juga:
Pemicu Lompatan Pembangunan, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung KEK Sei Mangkei Sebagai Simbol Ekonomi Mandiri
Angka ini diproyeksikan melonjak menjadi lebih dari 83 ribu tenaga kerja pada 2031.
Tohom, yang juga Ketua Aglomerasi Watch, menilai pencapaian tersebut belum cukup jika tidak diikuti strategi pemerataan manfaat ekonomi.
“Industri besar memang penggerak utama, tapi UMKM-lah yang akan memastikan perputaran uang tetap hidup di masyarakat. Saya mendorong agar setiap kontrak besar di KEK Sei Mangkei menyisihkan porsi untuk kemitraan dengan UMKM setempat,” tegasnya.