Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menilai bahwa pembangunan kawasan Kardaiba bisa dikaitkan dengan konsep pembangunan wilayah berbasis aglomerasi.
Ia mencontohkan bagaimana ketiga kabupaten ini sebenarnya saling menopang secara ekonomi dan budaya, namun selama ini terpisah dalam pendekatan kebijakan.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Kepala Daerah di Kawasan Jabodetabekjur Segera Buat Desain Tata Ruang Bersama Aglomerasi
“Kawasan Kardaiba ini adalah contoh ideal dari aglomerasi regional yang terbentuk secara alami. Tapi sayangnya, kebijakan pembangunan kita masih sektoral dan belum terintegrasi,” tegasnya.
Ia menyebut, dengan pendekatan aglomerasi yang tepat, kawasan ini bisa menjadi klaster pertumbuhan baru di Sumatera Utara bagian barat.
Seperti diketahui, ruas jalan dari Merek (Kabupaten Karo) menuju Panji (Kabupaten Dairi) dan seterusnya ke wilayah Pakpak Bharat merupakan jalur vital yang menghubungkan tidak hanya tiga kabupaten di Sumut, tetapi juga akses ke provinsi tetangga seperti Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Subulussalam.
Baca Juga:
Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur Menuju Kota Global, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Persiapan Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta–Surabaya
Namun jalan ini kerap ambles, terutama saat musim hujan, karena struktur tanah labil dan beban truk yang melebihi tonase.
Sementara itu, program perbaikan yang dijalankan Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga baru mencakup 10 km dari total 30 km jalan rusak, dengan progres pengerjaan hanya mencapai 30%.
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis pun sempat menyampaikan harapannya agar proyek ini dapat diselesaikan secepat mungkin, karena berdampak langsung terhadap sektor pariwisata dan pertanian.