SUMUT.WAHANANEWS.CO,-Geger! Puluhan babi mati mendadak di Desa Mela 1, Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Warga setempat melaporkan kejadian ini ke Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispernak) Tapteng, memicu investigasi cepat untuk mengungkap penyebab kematian misterius tersebut.
Baca Juga:
Misteri Kematian Massal Babi di Desa Mela 1: Kerugian Mencapai Puluhan Juta Rupiah
Dokter hewan Dispernak Tapteng, drh. Lenni Hutagalung, mengungkapkan bahwa Plt. Kepala Dinas langsung memerintahkan tim penyuluh lapangan untuk melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
"Kita langsung bergerak cepat setelah menerima laporan. Tim sedang melakukan penelusuran data dari peternak dan memeriksa kondisi ternak yang mati," ujar drh. Lenni saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (30/1/2025).
Tim investigasi tidak hanya mencatat jumlah babi yang mati, tetapi juga meneliti gejala-gejala yang muncul sebelum kematian.
Baca Juga:
Wakil Bupati Dairi Terpilih Diduga Aniaya, CCTV Jadi Misterius! Polisi Bungkam?
Langkah ini krusial untuk mengidentifikasi jenis penyakit yang menyerang ternak tersebut. Dugaan sementara, penyakit ini disebabkan oleh virus.
Sebagai langkah antisipasi, drh. Lenni menekankan pentingnya edukasi dan biosekuriti bagi peternak.
"Virus ini bisa menular melalui manusia," tegasnya.
Ia pun memberikan beberapa tips penting:
- Kebersihan adalah kunci: Peternak harus menjaga kebersihan diri, menghindari kontak langsung dengan babi, dan rutin membersihkan serta mendisinfeksi kandang dan sekitarnya. Disinfeksi diri dengan menyemprotkan cairan desinfektan sebelum dan sesudah bekerja di kandang juga sangat penting.
- Pakan sehat, imun kuat: Memberikan pakan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh babi, sehingga lebih tahan terhadap serangan virus.
- Waspada bibit murah: Hindari membeli bibit babi murah, terutama yang berasal dari luar daerah, karena berisiko tinggi membawa penyakit.
Dispernak Tapteng mengimbau masyarakat untuk tenang.
Meskipun puluhan babi mati, drh. Lenni memastikan bahwa virus ini tidak menular ke manusia. Konsumsi daging babi tetap aman, asalkan berasal dari sumber yang sehat dan terjamin kebersihannya.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi peternak untuk selalu menerapkan praktik peternakan yang higienis dan aman.
Dispernak Tapteng berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan informasi terbaru terkait perkembangan kasus ini. Semoga misteri kematian puluhan babi ini segera terungkap dan langkah-langkah pencegahan yang efektif dapat diterapkan.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]