WahanaNews.co | Masyarakat
Jakarta yang heterogen menjadi miniatur keberagaman dalam persatuan. Beragam
etnis, suku dan agama menjadi bagian masyarakat Jakarta yang hidup rukun dan
damai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Ketua Dewan Pakar Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa
Nasional Indonesia (PA GMNI) Provinsi DKI Jakarta, M. Rico Sinaga mengatakan,
pesan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri
perayaan Hari Tri Suci Waisak 2565 Tahun Buddhis di JIExpo, Kemayoran, Jakarta
Pusat merupakan fakta empirik.
Baca Juga:
Obor PON XXI Tiba di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara
"Saya tentu sepakat dengan Pak Gubernur
Keberagaman itu adalah kodrati, bahwa keberagaman itu adalah ciptaan Tuhan,
karena itulah yang perlu kita harus usahakan adalah merawat persatuan. Ini yang
harus kita terus jaga di Jakarta dan terus kita rawat untuk keutuhan
Indonesia," ujarnya, Rabu (26/5/2021).
Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) ini
menuturkan, persatuan adalah modal penting dalam melaksanakan berbagai program
pembangunan, tidak hanya pembangunan fisik, tapi juga non-fisik.
"Pak Anies terus menggelorakan Jakarta sebagai
Kota Kolaborasi. Artinya, semua harus bersatu-padu, bahu-membahu, saling
membantu agar hal yang diinginkan dapat mudah terealisasi dan ada rasa memiliki
untuk ikut merawat dari masyarakat," terangnya.
Baca Juga:
Bahas Persaudaraan, Prabowo: Untuk Apa Jadi Presiden jika Negara Penuh Kegaduhan
Rico merasa bangga dengan kehadiran Anies dalam acara
peringatan Hari Waisak tersebut. Bahkan, sejak awal diundang Anies langsung
menyatakan bersedia hadir langsung. Ini menandakan Anies adalah pemimpin bagi
semua, mengayomi dan menghadirkan rasa aman serta kondusif bagi pemeluk agama
di Ibukota.
"Mari kita dukung segala upaya untuk menjaga
persatuan dan Jakarta bisa segera bangkit dari dampak-dampak negatif pandemi Covid-19,"
tandasnya.
Untuk diketahui, perayaan Hari Waisak tahun ini
mengangkat tema "membangkitkan Semangat Persatuan untuk Indonesia
Maju".