WahanaNews.co |
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan pihaknya telah menyusun sejumlah
skema penanganan terburuk jika kasus Covid-19 sudah tidak terkendali di
Ibukota.
"Tetapi kalau angkanya terus naik, suatu saat
pada satu titik, terjadi irisan di situ, bertemu, bahkan jangan jumlah covid
melebih fasilitas yang kami siapkan," ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad
Riza Patria di Balaikota Pemprov Jakarta, Selasa (29/6/2021).
Baca Juga:
Perwakilan Pemerintah Jakarta Pusat Ziarah ke TMP Nasional Kalibata
Selain meningkatkan fasilitas pendukung bagi perawatan
pasien, Jakarta menurut Riza, bakal melakukan penanganan mulai dari Hulu.
Misalnya, meminta seluruh warga untuk berada di rumah, kecuali sektor esensial
dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian.
Terutama mereka yang masuk kategori rentan terpapar.
"Untuk itu selain kami meningkatkan fasilitas
yang ada termasuk tempat tidur dan ICU, jauh lebih penting adalah kita menjaga
di hulu, menghadang di hulu. Caranya bagaimana? seluruh warga kita minta patuh,
taat, disiplin berada di rumah, jangan keluar rumah, terlebih anak di bawah 9
tahun dan orang tua di atas 60 tahun. Yang bekerja, sudah diberi kesempatan
untuk bekerja di rumah masing-masing, 25 persen saja yang bekerja di kantor
atau tempat kerja kecuali yang esensial," tutur Riza.
Baca Juga:
Komisi D DPRD DKI: Bahan Bakar RDF Rorotan Bisa Redakan Kemacetan
Kemudian menerapkan pembatasan yang lebih ketat pada
pergerakan orang yang masuk, maupun keluar Jakarta. Dia pun meminta agar warga
lebih bijak lagi ketika memutuskan berpergian dalam situasi lonjakan Covid-19.
"Iya, kan dibatasi juga, semua juga sekarang
berpikir 2, 3 kali kalau mau berpergian keluar daerah, semua kita minta hati2,
yang datnag ke Jakarta, keluar Jakarta juga, Harus sesuai dengan protokol
kesehatna yang ketat," tutup Riza. (Tio)