"Karena warga terbatas bergerak, kami yang bergerak.
Tenaga pengantar kami tambah, protokol kesehatan diperketat, seluruh karyawan yang
melakukan pengantaran sudah kami vaksin," kata Charles dalam keterangannya,
Minggu. Untuk mengejar target penyaluran BST kepada 10 juta KPM tahun ini, Pos
Indonesia menambah jumlah tenaga penyalur dan bantuan komunitas.
Baca Juga:
Kemenkop UKM dan PT Pos Indonesia Bersinergi Bangun 42 Pusat UMKM
Seluruh petugas juru bayar maupun pegawai Pos Indonesia yang
mengantarkan BST ke rumah KPM sudah menjalani vaksinasi dua kali. Mereka juga
dilengkapi masker, face shield, sarung tangan, dan hand sanitizer.
Hal itu menunjukkan keseriusan Pos Indonesia dalam mencegah
penularan virus covid-19. Baca Juga: Ini Parah, BST Keluarga Miskin Rp 300 Ribu
Disunat Rp 250 Ribu, Polisi Bergerak "Dalam penyalurannya, Pos Indonesia
bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Satgas Covid-19, dan pihak keamanan dengan
tetap mengikuti protokol kesehatan," jelas Charles.
Baca Juga:
Pemprov Jambi Tegaskan Pelarangan Mobilitas Truk Batubara, Pelanggar Akan Ditindak
Kepala Kantor Pos Regional II, Arifin Muchlis, mengatakan
bahwa Pos Indonesia ingin menyalurkan BST dengan cepat karena saat ini
masyarakat sangat membutuhkan uang bantuan sosial tunai ini. "Penyaluran
bantuan sosial tunai di wilayah Jakarta ini menjadi daerah yang langsung
mendapat pemantauan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta,
sehingga kami harus menyalurkan ini secara cepat dan tepat sasaran," jelas
Arifin.