“Jika kita ingin Danau Toba menjadi destinasi berkelas dunia, maka seluruh rantai nilai pariwisata harus terhubung dengan prinsip energi hijau, mulai dari transportasi, akomodasi, hingga fasilitas publik. Ini bukan pilihan, tetapi keharusan,” tegasnya.
Lebih jauh, Tohom menilai bahwa promosi internasional lewat agenda-agenda besar seperti Festival Danau Toba, F1H2O, dan event geopark tingkat global, harus didukung dengan kesiapan infrastruktur dan kualitas kebersihan kawasan.
Baca Juga:
Kongres IX STN: Ingatkan bahaya “Serakahnomics” dan dampaknya bagi Petani-Nelayan
Ia mengapresiasi penegasan DEN mengenai pentingnya air bersih, sanitasi, akomodasi ramah lingkungan, hingga pengelolaan sampah yang modern.
“Keberlanjutan tidak bisa sekadar narasi. Ia harus terlihat dari bagaimana daerah menyiapkan dasar-dasar layanan publik yang bermutu,” ujarnya.
Sebagai penutup, Tohom menyatakan bahwa MARTABAT Prabowo–Gibran siap mengawal agenda ini secara berkelanjutan melalui edukasi publik, kolaborasi masyarakat, dan penguatan peran relawan di kawasan Danau Toba.
Baca Juga:
HUT ke-80 Korps Brimob, Polda Jambi Gelar Syukuran di Gedung Siginjai Sakti Wira Bakti
“Kami akan turut memastikan bahwa transformasi Danau Toba berjalan sejalan dengan visi energi hijau dan ekonomi rakyat,” katanya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]