WahanaNews-Sumut | Petani di desa Rahutbosi Onan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara mengeluhkan susahnya mendapatkan pupuk bersubsidi, jika pun ada harganya kelewat mahal.
Salah seorang petani di desa Rahut Bosi Onan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara berinisial PG mengatakan bahwa saat ini dia menggunakan pupuk kompos karena pupuk bersubsidi sangat susah di dapatkan, jika adapun harganya sangat mahal.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
"Aku gak tau jenis-jenis pupuk, kalo beli pupuk di toko sangat mahal, takut lagi kalo panen sedikit dan kurang hasil panen untuk bayar pupuk. Saya saat ini mencoba membuat pupuk kompos walau hasil panen jauh lebih sedikit dari pupuk toko, tapi harganya murah karna di buat sendiri," tutur PG dengan wajah sedih, Rabu (9/2/2022).
Hal senada juga dikatakan SG, tidak tau kadang beli pupuk mahal eh, tau-tau penjualan hasil panen sangat murah.
"Kami tidak pernah mengeluh meski harga jual panen kami murah, tetapi tolong untuk pupuk sebagai nyawa kami petani di mudahkan dan dimurahkan itu saja," harap SG.
Baca Juga:
DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di Kabupaten Karo ditangkap Jatanras Poldasu
Pada saat WahanaNews-Sumut sedang berada di salah satu warung, salah seorang berinisial IS menghampirinya sembari mengatakan kalo ada kesempatan dia akan menangis minta tolong ke Presiden Jokowi, karna tahun lalu dia harus menjual tanah untuk membayar uang kuliah anaknya karena gagal panen. Gagal panen tersebut disebabkan karena pupuk tidak ada bersubsidi tidak langka, jadi tanaman padi dan jagung miliknya tidak diberi pupuk.
"Kalo bukan karna malu saya sudah mau menangis amang (Bapak), tahun lalu saya gagal panen dan harus jual tanah buat bayar sekolah anak-anak saya, Tolong sampaikan ke bapak Jokowi supaya pupuk mudah di dapatkan Amang," kata IS. [rum]