WahanaNews.co I Proyek
Peningkatan Jalan Kandang Roda-Pakansari,
Peningkatan Jalan Kandang Roda-Sentul
dan Pembuatan Jalur Pedestrian Jalan Kandang Roda-Pakansari Tahun Anggaran 2020 bernilai Rp200
Miliar lebih.
Baca Juga:
Anggaran Infrastruktur Dibuka, Kementerian PU Pacu Proyek Prioritas
Baca Juga:
Tanggulangi Kebakaran di Parsoburan Dinilai Lamban, Anggota DPRD Toba: Tidak ada Manajemen yang Baik
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran proyek
tersebut adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kab.
Bogor dan dikerjakan, PT. TBI, PT. HMP dan
PT. VUP. Paket pekerjaan dilaksanakan di masa pandemi Covid-19 dan menciderai
hati warga Kabupaten Bogor.
Hal itu dikatakan Herry Edison, Ketua
Umum LSM Sentra Informasi Rakyat Membangun (LSM SIRAM), menyikapi 3 proyek
bernilai fantastis di Dinas PUPR Kab. Bogor yang masih berlanjut pada tahun anggaran 2021, kepada WahanaNew.co Rabu, (28/04/2021).
"Proyek peningkatan jalan dan pembuatan pedestrian hingga menelan anggaran
Rp.200 Miliar lebih dilaksanakan di masa pandemi tentu menciderai hati rakyat
Kabupaten Bogor," tegas Herry.
Karena
menurutnya proyek peningkatan jalan dan pembuatan
pedestrian tersebut lebih bijak ditunda pelaksanaannya, mengingat warga
Kabupaten Bogor perlu dibantu oleh Pemerintah dalam bentuk bansos sembako dan
bantuan stimulan permodalan bagi usaha UKMK supaya meningkatkan penghasilan dan
daya beli masyarakat.
Hery menjelasakan, jika merujuk putusan
Kedua huruf (c) angka 6 Keputusan Bersama Mendagri dan Mekeu No. 119/2813/SJ
dan No. 177/KMK.07/2020 tentang percepatan penyesuaian APBN/APBD tahun 2020
dalam rangka penanganan COVID-19, serta pengamanan daya beli masyarakat dan
perekonomian Nasional.
Proyek peningkatan jalan dan pembuatan pedestrian menelan anggaran Rp. 200
Miliar lebih tersebut sangat layak ditunda, karena bukan kebutuhan mendesak di
masa di masa pandemi.
"Terkesan Bupati Bogor beserta jajarannya tidak
memiliki "sense of crisis" akan
kondisi kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang sangat menderita akibat dampak
pandemi COVID-19, kemudian tahun ini dilanjutkan lagi, denggan anggaran Rp.93
Miliar," kata Herry Edison. (tum)