WahanaNews.co | Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan umat muslim lakukan tradisi ziarah kubur di makam keluarga. Hal tersebut tampak terlihat dimana mana makam yang ada, baik daerah perkotaan maupun di desa desa. Ziarah sepertinya tradisi rutin yang dilakukan umat muslim, khususnya menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.Dari sisi lain para pedagang bunga juga mengais rezeki, hal ini dilakukan pada setiap tahunnya. Karena momen seperti ini para peziarah sangat membutuhkan bunga, untuk ditamburkan diatas makam keluarga. Hal tersebut dilakukan guna menandakan bahwa makam tersebut sudah diziarahi oleh keluarganya.Pada saat musim ziarah seperti ini, salah satu pedagang bunga Ani br Nasution saat dikonfirmasi wartawan Sabtu 10/4/2021 sekitar jam 16,00 Wib, dilokasi pemakaman umum muslim yang ada di Simpang Mayang, Nagori Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.Ani br Nasution menuturkan, bahwa dirinya menekuni jual bunga musiman ini sudah dilakukannya selama puluhan tahun yang lalu. Karena jual bunga saat menjelang bulan puasa sangat laku. Karena para peziarah banyak yang membutuhkan hingga membeli dagangan bunga miliknya. Menurutnya omset dari penjualan bunga pada saat ini walau di saat Pandemi Covid-19 dirinya mampu mendapatkan untung antara Rp 200,000 hingga Rp 300,000 setiap harinya.Dan biasanya jual bunga seperti ini lebih banyak laku saat H min 2 dan H min 1 jelang puasa, penjualan bisa menjadi 2 kali lipat pendapatannya, ujar bu Ani.Selain itu juga penjual bunga yang lain Yanti salah satu warga Nagori Kucingan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun juga turut mengais rezeki di lokasi yang sama. Karena jual bunga pada moment seperti ini sangat lumayan untungnya. Maka jualan bunga didepan makam hanya musiman saja bang. Yanti yang didampingi suami dan anak anaknya, mengucapkan sangat bersyukur dengan jualan bunga pada musim seperti ini. Setidaknya hasil dari penjualannya dapat menjadi bekal pada pelaksanaan puasa rhamadan, ujarnya sembari mengakhiri. (JP)