Ia juga meminta kepada para pengguna jalan agar bekerjasama dengan pihak kepolisian, jika ada bertemu dengan "pak ogah" agar diusir saja.
"Himbaun kita abang. Kita bekerja sama serta dengan para pengguna jalan untuk mengusir Pak Ogahnya," imbaunya.
Baca Juga:
"Dan jika ada pengendara yang resah silahkan datang ke Polsek Medan Tembung untuk melaporkan nya," tambahnya, sembari mengusahakan membuat nomor pengaduan untuk pengguna jalan yang resah akan adanya "pak ogah", ia pun berjanji nakan mendiskusikan ini kepada Kapolsek.
Menanggapi janji tersebut, Wawan, seorang pengendara yang sering melintasi jalan di wilayah hukum Polsek Medan Tembung, berharap agar tindakan nyata segera dilakukan. Ia menyoroti bahwa adanya dugaan pembiaran keberadaan"pak ogah" dapat memicu tindakan kriminal.
"Kita lihat saja nanti apakah ucapannya sesuai dengan kenyataan. Tindak kriminal yang pernah viral dilakukan 'pak ogah' itu karena adanya dugaan pembiaran keberadaan mereka," ujarnya.
Wawan juga menambahkan bahwa keberadaan "pak ogah" justru dapat memperparah kemacetan. Ia mencontohkan pengalamannya sebelum viral nya kasus "pak ogah", di mana lalu lintas selalu macet saat jam berangkat dan pulang kerja. Namun, setelah viral, ia melihat tidak ada "pak ogah" dan lalu lintas menjadi lancar.
"Kalau bisa dibuat lah nomor pengaduan untuk para pengguna jalan dan para pengendara terhadap "pak ogah" jika membuat resah, karena kalau kami mengusir "pak ogah" bisa jadi ribut, kalau kami hubungi nomor pengaduan kan bisa diatasi pihak kepolisian," tutupnya.
[Redaktur : Dedi]