WahanaNews-Sumut | Wabah virus Corona (Covid-19) hingga saat ini belum hilang juga sehingga perlu dukungan semua komponen masyarakat dan lintas sektoral untuk memerangi dan mencegahnya.
Meskipun Covid-19 masih ada
yang namanya program rutin lintas sektoral TMMD 112 Kodim 0207/Simalungun tetap dilaksanakan.
Baca Juga:
Afner Harahap Laporkan Oknum TNI yang Berzina dengan Isterinya ke Kodam Bukit Barisan
“Meski Ditengah Pandemi Covid-19,Bagi TNI Wujudkan Kesejahteraan Rakyat Tetap Diutamakan,” ungkap Dansatgas Letkol Inf Roly Souhuko melalui Pasiter 0207/Simalungun, Kapten Inf Binsar kepada awak media, Sabtu (18/09/2021).
Disini, lanjutnya, TMMD 112 dilaksanakan selama sebulan sejak 15 September-14 Oktober, Prajurit Tiga Matra dari TNI AD, AL, AU dan personel BKO Polres serta dibantu masyarakat bahu membahu bergotong royong membangun Bentangan Bendungan Sungai Bahbiak sepanjang 20 meter dengan ketinggian 1,5 meter di wilayah Kampung Gunung, Kel Bp Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Pematang Siantar, Sumut.
"Kegiatan lintas sektoral TMMD Reguler 112 Tahun 2021 yang digelar Kodim 0207/Simalungun ini bukan hanya membanguan fisik dan non fisik saja,melainkan eratkan sinergitas dan soliditas sesama prajurit TNI dan Polri serta mewujudkan memanunggalan TNI Rakyat," sebut Pasiter.
Baca Juga:
PLN Perdagangan Buka Bersama Dengan Insan Pers
Kegiatan bertemakan "Sinergi Membangun Negeri" demi mensejahtrakan masyarakat petani lewat pembangunan sebagai wujud kepedulian TNI AD (Kodim) dengan keluhan masyarakat petani yang selama ini irigasinya bermasalah jebok akibat diterjang banjir.
"Sebelumnya para petani yang tergabung dalam 4 kelompok tani (Poktan) terdiri dari Poktan Gerak Tani, Dusni Tahi, Habema dan Harapan, mengeluh akibat jebolnya pintu irigasi dihantam banjir, untuk mengatasinya dilakukan pembuatan bronjong atas inisiasi Babinsa Kel Bp Nauli, Serda D Sirait, dengan anggaran swadaya masyarakat sendiri," jelasnya.
Tidak berapa lama kemudian rusak lagi dan Poktan mengajukan dalam Misrenbang Tingkat Kelurahan sebanyak 3 kali dan pernah ke Balai Wilayah Sungai (BWS) juga diajukan agar kesulitan petani akan air untuk mengatasi kekeringan sawah tatkala kemarau datang itu juga tidak terealisasi bahkan tidak ada titik terang sehingga mulai kesal.