WahanaNews-Sumut | Pelaku bentrokan berdarah di Desa Suka Maju, Puncak Siosar, Kabupaten Tanah Karo berhasil diamankan Polda Sumut bersama Polres Tanah Karo. Dari 17 tersangka yang kini sudah dilakukan penahanan 16 orang diantaranya dari PT BUK (Bibit Unggul Karobiotik) sedangkan 1 orang dari masyarakat setempat.
Kapolres Tanah Karo, AKBP Ronny Nicolas Sidabutar didampingi Dirreskrimum Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi dan Bupati Tanah Karo Cory S Sebayang, mengatakan bentrokan terjadi antara PT Bibit Unggul Karobiotik (BUK) dengan masyarakat Desa Suka Maju, Siosar, terjadi pada 17 Mei 2022 lalu.
Baca Juga:
Unggul Jauh, Bobby-Surya Kuasai Quick Count Pilkada Sumatera Utara
“Penyebab bentrokan itu dilatarbelakangi masalah sengketa lahan di Puncak Siosar antara PT BUK dengan masyarakat,” katanya saat mengelar konfrensi press di Aula Tribrata Mapolda Sumut, Senin (23/5/2022) malam.
Lebih lanjut, Ronny mengungkapkan ketika PT BUK melakukan kegiatan dengan menurunkan alat berat datang masyarakat melakukan penghalangan. Sehingga terjadi bentrokan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dua orang dari PT BUK dan seorang dari pihak masyarakat sekitar.
“Bentrokan ini terjadi atas dua masalah. Pertama lahan HGU yang diterbitkan kepada PT BUK seluar 8,95 hektar dan diluar area HGU yang menurut PT BUK lahan itu miliknya tetapi versi masyarakat tanah milik ulayat dan berstatus hutan,” jelasnya dalam peristiwa bentrokan itu sebanyak 17 orang telah diamankan.
Baca Juga:
Tanah Longsor di Padang Lawas, Satu Keluarga Tewas Akibat Hujan Deras
“Dalam peristiwa bentrok itu juga terdapat kerugian materil adanya kedai dan 12 sepeda motor yang dirusak,” ucap mantan Kasat Narkoba Polrestabes Medan tersebut.
Nicolas mengakui ada sekitar 9 laporan pihak PT BUK ke Polres Tanah Karo antara lain kasus pengrusakan dan saat ini masih dalam proses penyelidikan.
“Ada sekitar 9 laporan pihak PT BUK yang kita terima dan kita masih melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Dia menambahkan, Polres tanah Karo dan Polda Sumut tidak ada diskriminasi.
Semua laporan pengaduan akan kita tindak lanjuti baik dari pihak PT BUK maupun dari masyarakat. “Intinya, kita menginginkan tidak ada pertikaian dilokasi,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, menambahkan kedepan Polda Sumut bersama Polres Tanah Karo bersama Pemkab Karo serta stakeholder lainnya akan menyelidiki status kepemilikan yang saling diklaim antara PT BUK dengan masyarakat Desa Suka Maju tersebut.
“Untuk proses penindakannya objek itu bersatutus Quo karena saling klaim dan adanya gugatan perdata dari kedua belah pihak yang bertikai,” sebutnya. [rum]