WahanaNews-Sumut | Air susu dibalas dengan air tuba artinya semua perbuatan baik terhadap seseorang dibalas dengan perbuatan jahat. Peribahasa itu pantas ditujukan kepada seorang anak di Kabupaten Mandailing Natal, tepatnya di Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal.
Pasalnya, pelaku, Agustinus (27) tega membacok ibunya sendiri hingga keritis, Senin (21/3/22) sekira pukul 08.00 WIB.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Linda Sari (50) yang merupakan ibu kandung pelaku ini dibacok pelaku yang merupakan anak korban sendiri di gubuk tempat mereka tinggal di kawasan persawahan Saba Bali di Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal.
Akibatnya, korban mengalami luka robek di kepala. Meski dalam keadaan berlumuran darah, ibu malang itu tetap berusaha berlari untuk menuju permukiman terdekat untuk mendapat pertolongan. Warga yang melihat kondisi korban pun akhirnya melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Panyabungan.
Menurut Hendri (30), anak korban yang juga abang pelaku. Adiknya ini merupakan mantan narapidana kasus curanmor. Dalam dua tahun terakhir ini setelah keluar dari penjara, adiknya mulai terlihat kurang waras dan sering bikin onar.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Karena sering ribut, maka dari itu mereka sering berpindah-pindah tempat tinggal, karena malu dan juga dilarang tokoh masyarakat setempat untuk tidak tinggal di kampung mereka. “Jadi kalau tinggal di pemukiman, warga tidak mengizinkan
lagi karena sering buat keributan,” ujar Hendri, yang mendampingi sang ibu di ruang IGD itu.
Pantauan wartawan, pagi pukul 10.00 WIB, di ruangan IGD Rumah Sakit Umum Panyabungan, terlihat korban Linda Sari masih terbaring tak sadarkan diri di IGD Rumah Sakit tersebut dengan kondisi kepalanya dibalut perban dengan noda darah yang masih segar. Selain luka di kepala, di kaki dan tangan korban banyak terdapat luka lecet diduga terluka tersebut akibat melarikan diri di antara pematang sawah dan semak belukar hingga mencapai permukiman warga terdekat.
Linda Sari memiliki 5 anak. Dari empat anaknya yang lain, semua telah mengalami pengancaman dari Agustinus. Bahkan kakaknya yang paling sulung, Restina (33) juga pernah mengalami luka di bagian kepala akibat dibacok pelaku. “Aku yang melerainya waktu itu juga kena di lengan, ini juga karena mengelakkan kalau tidak ke arah dadaku itu,” beber Amat, suami Restina.
Atas peristiwa itu, seluruh anak korban sempat menyarankan agar Agustinus (Pelaku-red) dipasung saja atau diserahkan ke Dinas Sosial setempat. Namun, Linda tetap membela anaknya itu. Akibatnya, selama 8 bulan terakhir, mereka mengasingkan diri ke Saba Bali dan tinggal di satu gubuk persawahan berukuran 2×3 meter, korban beranggapan jika tinggal di tempat tersebut anaknya bisa berubah kembali normal sediakala sebelum masuk penjara
"Jadi alasannya waktu itu gak bisa lagi tinggal di perkampungan dan sewanya mahal. Lalau ada pemilik kebun menawarkan untuk menjaga kelapa, mereka boleh tinggal di sini,” kata Amat menirukan ucapan pemilik kebun itu.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Panyabungan, Iptu P Ritonga membenarkan kejadian itu dan petugas dari Polsek pun telah mengamankan pelaku ke markas Polsek Panyabungan. “Iya benar anggota tadi sudah ke lapangan dan sudah diamankan,” katanya. [rum]