WahanaNews-Sumut | Pemerhati Pembangunan Jefri Sianipar mendesak instansi terkait, memeriksa hasil perkerjaan
Proyek pembangunan jalan hotmix di Desa Sitanggor Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) berbiaya Rp1,5 miliar tahun anggaran 2022 bersumber dari APBD Taput.
Sebelumnya hal ini sudah diberitakan media ini pada tanggal 18 Maret 2023 yang lalu. Memang sebahagian sudah ada diperbaiki namun yang lainnya terbiarkan.
Baca Juga:
Proyek Saluran Pulomas Utara Disorot, Abdul Rauf Gaffar Terancam Dilaporkan ke APH
Dimana, kondisi jalan saat ini baru tiga bulan setelah selesai dikerjakan, kini telah kupak kapik, dan pasangan hotmix diduga tidak sesuai dengan RAB.
"Pihak Inspektorat selaku pengawas proyek pembangunan jalan hotmix yang ada di desa Sitanggor ini untuk memperhatikannya. Baru tiga bulan selesai dikerjakan telah kupak kapik dan dianggap pasangan proyek tidak sesuai RAB, sehingga cepat rusak,” ujar Jefri yang diamini warga B Simaremare dan A Rajagukguk, Selasa (11/4/23), di lokasi proyek.
Jefri dan Warga berharap Bupati Taput menginstruksikan pihak PUTR dan Inspektorat secepatnya turun ke lokasi untuk melihat proyek jalan hotmix itu sebelum pembayaran.
Baca Juga:
Biaya Rehab Gedung Kantor Sudin LH Jakut Diduga Mark-up, KPK Kemana?
Sementara, Inspektorat Bagian Irban 4 Bangun Siregar saat dihubungi Media, Selasa (11/4/23), terkait proyek hotmix di Desa Sitanggor yang diduga dikerjakan terkesan asal jadi menjelaskan, dalam waktu dekat dia bersama tim akan turun ke lokasi.
“Apabila proyek tersebut tidak sesuai dengan RAB akan kami hitung berapa kerugian negara dan akan kami TGR kan,” jelas Bangun.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUTR Tapanuli Utara Guntur Hutabarat saat dihubungi wartawan melalui telepon seputar proyek hotmix di Desa Sitanggor, tidak berhasil.
Kadis PUTR Taput Dalan Nakkok Simanjuntak menanggapi saat dihubungi lewat Whast App, mengatakan, "Alani kondisi medan nai lae gabe sai adong hurangna", karena kondisi medannya, maka penyebab kekurangan kualitasnya lae," ujarnya. [tum]