Bahkan "Tanah sorga" bukan lautan hanya kolam susu, tongkat kayu batu jadi tanaman seperti testimoni Koes Ploes berubah jadi sumber petaka politik perebutan menguasai sumber daya alam (SDA) dari berbagai kekuatan, baik domestik maupun internasional dari waktu ke waktu.
Padahal, Indonesia sebagai negara merdeka mempunyai hak multak absolut menentukan Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Energi, Kedaulatan Tambang, Kedaulatan Kehutanan, Kedaulatan Ekonomi, Kedaulatan Politik, Kedaulatan Kebudayaan, dll sebagai negara merdeka yang bebas dari tekanan, intervensi pihak mana pun.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Mengembalikan Kedaulatan ke pangkuan Ibu Pertiwi Indonesia itulah sedang diperjuangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan "berdarah-darah" saat ini yang tak dimengerti, dipahami sebahagian anak-anak bangsa dan/atau sengaja diplintir dan disesatkan para badut, cucunguk, dajjal, bajingan politisi sontoloyo pengkhianat bangsa berkonspirasi dengan sindikat politik internasional yang tak pernah rela dan setuju Indonesia negara maju, negara hebat, negara raksasa dan adidaya di dunia.
Mengembalikan Kedaulatan telah "tergadai, terjual" kepada pihak asing ke pangkuan Ibu Pertiwi Indonesia sungguh amat sangat berat dan sulit sama halnya seperti merebut kemerdekaan dari tangan penjajah kolonial sehingga dituntut kesadaran dari seluruh anak-anak bangsa sebagaimana Nasionalisme jilid satu perjuangan pergerakan kemerdekaan di masa lalu.
Indonesia Maju, Indonesia Hebat, Indonesia Adidaya, Indonesia Ekonomi Raksasa Dunia hanya terwujud nyata bila Berdaulat menentukan arah kebijakan tanpa tekanan, intervensi pihak mana pun.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Bravo Presiden Jokowi....!!!
Bravo Indonesia....!!!
Salam Revolusi Mental...!!!
Horas....!!! Salam Bhinneka Tunggal Ika...!!!. [rum]